TEMPO Interaktif, Liege - Petugas penyelamat sibuk menyelamatkan korban reruntuhan apartemen di Belgia, Rabu, akibat ledakan gas. Tujuh orang tewas, sedikitnya 21 lainnya cidera, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara menteri dalam negeri Margaux Donckier. "Petugas berhasil menemukan seluruh mayat setelah melakukan pencarian lebih dari setengah hari setelah terjadi ledakan," ujarnya.
Donckier menambahkan, tidak jelas apakah masih ada korban lainnya yang terkubur oleh bangunan tua tersebut. Selama ini, bangunan itu dihuni oleh para mahasiswa dan kaum imigran.
Ledakan yang bersumber dari gas itu terjadi pukul dua dini hari waktu setempat. Selain meruntuhkan gedung juga melemparkan cendela gedung hingga 100 meter.
Petugas pemadam kebarakan bekerja terus menerus untuk menyelamatkan korban yang masih tertimbun reruntuhan. "Sejumlah orang masih tertimbun reruntuhan bangunan," kata Donckier.
Tubuh para korban, jelas Donckier, masih diidentifikasi. Petugas belum bisa menyampaikan kepada publik detail identitas para korban.
"Kami akan bekerja terus hingga tidak ada lagi korban yang terkubur gedung," kata Kepala Pasukan Pemadam Kebakaran, Jean-Marc Gilissen kepada RTL network. "Kami pastikan, kami akan berada di sini semalam suntuk hingga besok."
Raja Belgi Albert II mengunjungi gedung yang runtuh sebagai bentuk rasa simpati dan dukungan terhadap pencarian para korban.
AP | CHOIRUL