TEMPO Interaktif, Copake - Satu kasus bunuh diri sangat aneh terjadi di Copake, dekat New York, Amerika Serikat. Seorang peternak bunuh diri setelah sebelumnya membunuh 51 dari 101 sapi perah miliknya.
Peternak itu, Dean Pearson, ditemukan selewat tengah hari, Kamis (21/1), dengan senapan yang ia pakai bunuh diri. Di dekatnya ada 51 ekor sapi perah yang sudah tidak bernyawa. Di peternakannya sendiri ada 101 sapi, tapi Pearson agaknya tidak membunuh sapi yang muda atau pejantan.
Tidak ada yang paham mengapa ia bunuh diri dan sebelumnya membunuh puluhan sapinya itu. "Tak ada yang tahu pasti mengapa," kata istrinya, Gwynneth. "Ia tidak meninggalkan sesuatu."
Para tetangga menduga bahwa Pearson membunuh sapi perah karena tidak ingin membebani orang-orang yang ia kenal dengan pekerjaan mengurus sapi yang tiap hari harus diperah itu. Berbeda dengan sapi jantan atau sapi muda. Pemeliharaan jauh lebih ringkas, cukup diberi makan, tidak perlu diperah.
Pearson memang dikenal sebagai peternak yang rajin. Ia dikenal pendiam dan jarang bergaul. Ia biasa datang ke peternakan sekitar fajar dan selesai memerah setelah lewat malam. "Dean bekerja tanpa dibantu di peternakan dan ia bekerja sangat keras sendirian," kata seorang tetangga, Susan Kiernan.
Sialnya lagi, pekerjaan berat itu tidak menarik minat istri maupun empat anaknya. Sehingga Pearson, anak imigran asal Swedia itu, harus bekerja sendirian dari fajar hingga lewat malam untuk memerah susu-susu sapinya.
TIMES UNION