"Badie terpilih dalam sebuah musyawarah konsultasi anggota Dewan," ujar Akef dalam jumpa pers di Kairo, Sabtu.
Sebenarnya keberadaan Ikhwan di Mesir dilarang, namun organisasi gerakan Islam yang didirikan oleh Hassan al-Banna ini berhasil menempatkan lima wakilnya di Parlemen dalam pemilihan umum independen 2005.
Menanggapi penunjukan dirinya sebagai pemimpin baru, Badie mengatakan kepada pers bahwa Ikhwan menolak cara-cara kekerasan, sebaliknya menyokong reformasi secara menyeluruh.
"Kami percaya jalur reformasi dan mengedepankan jalan damai sesuai konstitusi. Kami menolak kekerasan." ujarnya.
Badie adalah pemimpin kedelapan sejak Ikhwan didirikan 1928 oleh Hassan al-Banna. Dia lahir 1943 di delta Nil, kota Mahalla el-Kubra. Pernah dipenjara selama sembilan tahun karena terlibat dalam sel paramiliter Ikhwan yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
Ketika dalam bui bersama ribuan aktivis gerakan Islam, Badie terpengaruh oleh pemikiran radikal Sayid Qutub. Setelah keluar, dia bersama teman-teman senasib melanjutkan pemikiran Qutub dan berjuang menegakkan syariah Islam.
ALJAZEERA | CHOIRUL