TEMPO Interaktif, !-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->Presiden Venezuela Hugo Chavez menuduh Amerika Serikat menggunakan gempa bumi di Haiti sebagai alasan untuk menduduki negara Karibia yang kini hancur oleh Gempa.
"Saya membaca ada 3.000 tentara datang, Marinir bersenjata seakan-akan mereka pergi berperang. Tidak ada yang kekurangan senjata di sana, oh.. Tuhan. Dokter, obat-obatan, bahan bakar, rumah sakit lapangan, itulah yang Amerika Serikat harus kirimkan," tukas Chavez salam siaran televisi, Minggu (17/1) waktu setempat. "Mereka (Amerika) menduduki Haiti dengan menyamar."
"Di atas semua itu, Anda tidak melihat mereka di jalan-jalan. Apakah mereka mengambil mayat? ... Apakah mereka mencari terluka? Anda tidak melihat mereka. Aku belum pernah melihat mereka. Di mana mereka? "
Chavez berjanji untuk mengirim bahan bakar sebanyak mungkin sesuai kebutuhan untuk listrik dan transportasi. Chavez mengatakan, dia tidak ingin mengurangi upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan hanya mempertanyakan kebutuhan begitu banyak pasukan.
Amerika Serikat mengirim lebih dari 5.000 marinir dan tentara ke Haiti, dan sebuah kapal rumah sakit yang tiba akhir pekan ini. Presiden negara itu mengatakan, pasukan Amerika akan membantu menjaga ketertiban di Haiti yang semakin lama banyak kejahatan jalanan.
Venezuela telah mengirimkan beberapa pesawat ke Haiti dengan dokter, bantuan dan beberapa prajurit. Sebuah misi Rusia-Venezuela ditetapkan untuk meninggalkan Venezuela pada hari Senin (18/1) dengan membawa bantuan yang dikirim dengan pesawat-pesawat Rusia.
Chavez mengatakan pesawat Venezuela adalah yang pertama kali mendarat di Haiti setelah gempa pada Selasa, yang berkekuatan 7,0, yang merusak ibukota Port-Au-Prince dan menewaskan sebanyak 200.000 orang.
REUTERS| NUR HARYANTO