Menurut Menteri Penerangan Nigeria, Dora Akunli, kebijakan tersebut sangat diskriminatif terhadap 150 juta penduduk Nigeria.
Pada perayan Natal, 25 Desember lalu, seorang warga Nigeria Umar Farouk Abdulmutallab ditangkap pihak keamanan AS karena kedapatan akan meledakkan pesawat terbang di Detroit dengan bom yang dililitkan dalam tubuhnya.
"Upaya pengeboman yang dilakukan oleh Abdulmuttalab tidak mewakili rakyat Nigeria," kritiknya.
Sejak ditangkapnya Abdulmuttalab, pihak keamanan AS meminta kepada 14 negara agar melakukan pemeriksaan ekstra ketat bagi warganya yang akan masuk ke AS. Nigeria termasuk salah satunya. Sementara negara-negara Afrika lainnya yang diminta adalah Aljazair, Libya, Somalia, dan Sudan.
"Abdulmuttalab bukanlah refleksi dari Nigeria. Dia tidak direkrut atau dilatih di Nigeria, bahkan tidak mendapatkan dukungan rakyat Nigeria," jelas menteri perempuan ini.
BBC | CHOIRUL