TEMPO Interaktif, Detroit – Seorang pemuda asal Nigeria mengaku memilki hubungan dengan Al Qaidah. Pria berusia 23 tahun itu didakwa berusaha menghancurkan sebuah pesawat di Detroit pada Hari Natal. Pihak berwenang mengetahui dari ayahnya yang telah memperingatkan sebelumnya atas keprihatinan tentang anaknya.
Penumpang pesawat yang terbang pada Sabtu (26/12) sempat merasakan kepanikan akibat dari serangan menakutkan itu. Mereka diberitahu bahwa pihak berwenang baru saja mencegah mereka meninggalkan tempat duduk mereka selama satu jam sebelum mendarat.
Departemen Kehakiman menuduh Umar Farouk Abdulmutallib dengan sengaja berusaha untuk menghancurkan atau merusak pesawat terbang dan dia telah meletakkan perangkat yang bisa merusak dalam pesawat.
Hakim di Distrik Amerika Paul Borman membacakan dakwaan kepada Abdulmutallib di ruang konferensi di Pusat Medis Universitas Michigan di Ann Arbor, Mich, di mana dia sedang dirawat karena luka bakar.
Surat pernyataan itu mengatakan ia memiliki perangkat yang berisi peledak berkekuatan tinggi yang melekat pada tubuhnya. Pihak penerbangan mengatakan bahwa Penerbangan Northwest 253 turun ke Bandara Detroit Metropolitan, dimana Abdulmutallib telah menonaktifkan sumbu peledak yang hanya memicu kebakaran.
Menurut analisis pendahuluan, menunjukkan bahwa perangkat itu berisi PETN, yang juga dikenal sebagai pentaeritritol. Ini adalah materi yang sama yang digunakan sebagai bom yang disembunyikan di dalam sepatu milik Richard Reid ketika ia mencoba menghancurkan sebuah penerbangan trans-Atlantik pada tahun 2001.
PETN sering digunakan dalam bahan peledak militer. Teroris sering menggunakannya karena kecil dan kuat. Tersangka tersenyum ketika ia dibawa ke rumah sakit.Tangan kiri dan kanannya diperban. Ibu jari tangan kanan dan bagian dari kulit pada ibu jari terbakar.
Hakim Borman bertanya kepada terdakwa apakah ia mengucapkan namanya dengan benar. Abdulmutallab menjawab, dalam bahasa Inggris. "Ya, itu baik-baik saja. "Hakim bertanya apakah ia mengerti dakwaan terhadap dirinya (Abdulmutallib). Dia menjawab dalam bahasa Inggris: "Ya, aku lakukan."
Sidang berlangsung selama 20 menit. Hakim mengatakan tersangka akan didampingi pembela dan menetapkan sidang penahanan sampai 8 Januari 2010.
Di Nigeria, Umaru Alhaji Mutallib, ayah laki-laki itumengatakan kepada The Associated Press, "saya percaya ia mungkin telah ke Yaman, tapi kami sedang menyelidikinya untuk memastikan itu."
Ayah Abdulmutallib adalah kepala Bank Pertama Nigeria dari 1999 hingga bulan ini. Kata bankir itu, putranya adalah mantan mahasiswa universitas di London, tetapi telah meninggalkan Inggris untuk bepergian ke luar negeri.
Polisi Metropolitan London juga sedang bekerja dengan para pejabat AS, kata seorang juru bicara yang berbicara dengan syarat identitasnya disembunyikan. Sebuah pencarian dilakukan, Sabtu (26/12) di sebuah gedung apartemen di London Barat, di kawasan mewah di mana tersangka dikatakan telah tinggal di sana.
University College London mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa seorang siswa bernama Umar Farouk Abdulmutallib belajar teknik mesin di sana antara September 2005 sampai Juni 2008. Tetapi perguruan tinggi itu mengatakan tidak yakin mahasiswanya adalah orang yang sama yang berada di pesawat.
AP| REUTERS| NUR HARYANTO