TEMPO Interaktif, Islamabad - Kelompok Taliban merencanakan untuk menggunakan lima orang Amerika Serikat, yang sekarang ditahan di Pakistan, untuk melakukan serangan kepada negara sekutu Amerika.
Usman Anwar, kepala polisi di Sargodha, di mana anak-anak Amerika itu ditangkap bulan ini, mengatakan melalui email mereka, pihaknya telah mengungkap rencana anak-anak muda dari Virginia untuk melakukan perjalanan ke Pakistan.
"Kami percaya bahwa mereka akan disusupkan ke Pakistan," kata Anwar kepada Reuters melalui telepon. "Dalam email terakhir mereka ke Taliban, kami menemukan mereka menyebutkan Pabrik Nuklir Chashma dan itulah mengapa mereka akan (distrik) Mianwali."
Anwar menolak memberikan rincian karena polisi masih menginterogasi para tersangka. Kasus ini mengilustrasikan betapa mudahnya bagi siapa pun untuk mengejar impian bergabung dengan militan jihad melalui saluran cyber.
Beberapa analis mengatakan kasus Amerika mencerminkan strategi baru oleh militan untuk mencoba menghindari langkah-langkah keamanan yang lebih ketat dengan membentuk jaringan di Internet.
Anak-anak muda yang telah ditangkap itu -dua keturunan Pakistan, salah satu dari Mesir, salah satu dari Yaman dan satunya lagi dari Eritrea- mungkin akan menghadapi tuduhan terorisme. Mereka ditemukan membawa peta dan berniat untuk melakukan perjalanan melalui barat laut Pakistan.
Tersangka sedang menyelidiki hubungan mereka dengan kelompok terlarang Jaish-e-Mohammad, yang telah melakukan serangan. Kelompok ini memiliki hubungan dengan al Qaeda dan Taliban.
REUTERS| AP| NUR HARYANTO