Sementara kantor berita Korea Selatan, Yonhap, dan surat kabar Kukmin Ilbo mengutip, para aktivis itu telah menyeberangi titik penyeberangan di dekat kota perbatasan timur laut, Hoeryong. Namun, tidak ada tanggapan dari Korea Utara, yang biasanya menahan orang asing yang merangsek kewilayahnya..
"Saya tak ingin Presiden Barack Obama datang, dan mengusahakan membebaskan saya. Namun saya ingin rakyat Korea Utara yang dibebaskan," kata Park, sebelum akhirnya bertolak ke China. Pasalnya, sejak Park memasuki wilayah Korea Utara, pihak Amerika Serikat bergeming.
Park awal pekan ini di Seoul mengatakan, bahwa dia bertugas sebagai seorang Kristiani yang sedang melakukan perjalanan. Dan dia tak ingin pemerintah Amerika berupaya membebaskannya.
"Sampai kamp konsentrasi dibubarkan, saya tak ingin dibebaskan. Jika saya mati, saya siap bersama mereka. Orang-orang itu tidak bersalah, baik wanita maupun anak-anak, sebagai orang Kristiani kami perlu membebaskan mereka," katanya.
Pemerintah negara Barat dan para aktivis HAM mengatakan, Korea Utara mempertahankan jaringan kerja penjara politik dengan tahanan berjejal. Akibatnya, kekejaman bahkan kematian disana adalah hal biasa, dan sering terjadi.
Park ialah warga Amerika keturunan Korea, yang bergabung dengan berbagai kampanye, menyeru Korea Utara meningkatkan rekor HAM-nya. Dia bertekad mengimbau pemimpin Kim Jong-il mengundurkan diri, serta menutup kamp penjara dan membayar kompensasi kepada para korban mereka.
REUTERS/ANTARA/ANGIOLA HARRY