TEMPO Interaktif, London - Kaum perempuan Tamil terpaksa mengalami perlakuan seks kejam oleh petugas keamanan di kamp pengungsi bila tak ingin kelaparan. Mereka adalah korban perang sipil yang melibatkan Macan Tamil dengan pemerintah Sri Lanka. Hal itu diungkap oleh petugas kesehatan Inggris.
Vany Kumar, yang bertugas selama empat bulan di kamp pengungsi Menik Farm mengatakan kepada harian Observer bahwa bila para petugas keamanan kamp ingin melampiaskan nafsu seksnya, dia cukup memberikan makanan kepada gadis yang dipilih.
"Makanan ditukar seks adalah hal biasa di sini. Saya melihat langsung perlakuan petugas itu kepada gadis-gadis di kamp," ujarnya.
Untuk mendapatkan makanan, para gadis menunggu giliran di depan petugas. Usai menerima sekerat ganjal perut, dia melayani nafsu seks petugas.
"Setelah memberikan layanan seks, para gadis tersebut tak banyak bicara karena takut akan terjadi sesuatu terhadapnya."
Gadis-gadis Tamil ini, tambah Kumar, akan tutup mulut tentang perlakukan seks yang dialami. Selain makanan mereka juga mendapatkan uang untuk sekedar melayani nafsu seks petugas kamp.
Sejak 23 Juli 1983, Sri Lanka diguncang perang sipil hebat yang melibatkan Macan Tamil bertempur melawan pemerintah. Kelompok Macan Elam Tamil yang menguasai wilayah di utara dan timur kepualauan Sri Lanka menunut kemerdekaan. Untuk menumpas gerakan sparatis ini, pemerintah Sri Lanka melakukan operasi militer besar-besaran. Hasilnya, Mei 2009 lalu, militer Sri Lanka berhasil menumpas gerakan mereka.
ARAB NEWS | CHOIRUL