TEMPO Interaktif, Jakarta - Kopenhagen -- Konferensi Perubahan Iklim akan berakhir hari ini tanpa menghasilkan kesepakatan mengurangi emisi karbon, meski di akhir pembahasan para pemimpin dunia telah mendorong menyepakati kesepakatan baru mengenai perubahan iklim global.
"Begitu nyata terlihat adanya perbedaan pendapat dan pandangan bagaimana mengatasi masalah ini meski kami sudah mencoba yang terbaik hingga menit terakhir pembahasan," kata Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt.
Para peserta konferensi telah menyepakati isi draf butir pertama yaitu mengurangi temperatur suhu global dua derajat celsius dan bersedia membantu sedikitnya $100 miliar atau setara dengan 9,5 triliun rupiah bagi negara-negara miskin.
Namun pembahasan berakhir tanpa membuahkan kesepakatan utama tentang perubahan iklim yaitu tanpa menyebut batasan waktu dan angka target pengurangan emisi negara maju pada 2020. "Ini sama sekali tidak mendekati hasil, begitu memusingkan," kata juru bicara senior Uni Eropa. Sedangkan utusan dari India mengatakan "perundingan itu menemui jalan buntu."
Juru bicara dari negara-negara berkembang mengajukan penolakan terhadap bantuan uang yang diberikan negara maju untuk memangkas emisi karbon 80 persen di tahun 2050. Alasannya kesepakatan tersebut tidak menjelaskan angka yang jelas di bawah dua derajat celsius dibidang pra-industri. Keputusan terakhir juga menyebutkan $30 miliar untuk digunakan dalam pembiayaan pengurangan gas emisi karbon dan setidaknya $100 miliar per tahun di tahun 2020
REUTERS | APRIARTO MUKTIADI