TEMPO Interaktif, Jakarta - Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari US$ 23 miliar atau sekitar Rp 217 triliun pada kontrak rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan sejak 2002.
Pihak auditor menyebutkan, sedikitnya US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun dari jumlah tersebut adalah pemborosan.
Pengeluaran tersebut dapat meningkat terkait langkah Presiden Barack Obama yang siap menambah sebanyak 30.000 tentara Amerika Serikat ke Afghanistan dalam beberapa bulan mendatang, kata Senator Amerika Serikat Claire McCaskill pada sidang dengar pendapat, Kamis waktu setempat.
"Saat ini ada banyak hal yang kita tidak tahu mengenai kontrak di Afghanistan. Kita tahu, bagaimanapun, bahwa strategi baru presiden di Afghanistan akan membawa peningkatan dalam jumlah dan nilai kontrak dan kontraktor di Afghanistan," ujar Senator Demokrat itu.
Dana tersebut untuk proyek-proyek mulai dari pembangunan jalan dan pembangkit listrik untuk air bersih dan sektor pertanian serta pembangunan perkotaan, sebut laporan staf McCaskill yang telah disiapkan untuk sidang sub-Komite Pemantauan Persetujuan itu.
REUTERS l BASUKI RAHMAT N