TEMPO Interaktif, Kopenhagen - Ratusan demonstran berupaya masuk ke gedung Bella Center, tempat berlangsungnya Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen. Rabu siang terdengar kabar bahwa polisi menahan belasan aktivis Friends of the Earth di kawasan Fields, sekitar satu kilometer sebelum pintu masuk Bella Center.
Para demonstran meneriakkan protes terhadap lambatnya perundingan yang dilakukan para negoisator. Mereka mengecam negara-negara maju yang tidak sepakat menurunkan target emisinya secara signifikan. Mereka berupaya masuk Bella Center melalui pintu yang tidak dijaga.
Informasi bakal adanya unjuk rasa besar-besaran sudah terdengar sejak akhir pekan lalu. Kabarnya para demonstran bakal melakukan kekerasan untuk menarik perhatian. Memang pada demonstrasi Sabtu siang pekan lalu sekitar 80 ribu orang memenuhi halaman gedung Parlemen Denmark. Setelah mendengarkan orasi, mereka longmarch menuju Bella Center yang jaraknya sekitar 6 kilometer. Ketika itu sekitar 1000 demonstran ditangkap polisi.
Untuk mengantisipasi demonstrasi yang kedua, polisi bersiaga sejak pagi hari. Bus kota yang mengangkut peserta Conference of Partys (COP) 15 atau Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim dilarang melintasi jalan raya depan Bella Center. Stasiun kereta layang di depan Bella Center juga ditutup.
Bus wartawan Tempo yang berangkat dari kawasan Mozart Plads pada pagi hari berhenti di dekat stasiun kereta api Rejsecenter. Dari sini, naik kereta menuju stasiun Ostread di kawasan Fields. Karena stasiun Bella Center ditutup, Tempo dan puluhan peserta lainnya jalan kaki menuju tempat berlangsungnya Konferensi Kopenhagen. Ada tiga lapis pintu yang dijaga pululan polisi Denmark sebelum memasuki pagar gedung Bella Center.
Dari jadwal acara yang dibagikan panitia, Rabu siang, 115 kepala negara mulai menyampaikan pidatonya. Menurut jadwal, hari ini giliran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato. "Ini kesempatan ersejarah untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan membuat kesepakatan global," kata Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen. Orang nomor satu di Denmark ini akan memimpin sidang, bukannya Presiden COP 15 Connie Hedegaard.
Menurut Connie, perubahan itu merupakan penghargaan kepada begitu banyaknya kepala negara yang hadir. "Negoisasi dan konsultasi tetap berjalan untuk semua tingkatan," kata Connie. Dia masih optimistis bakal terjadi kesekapatan global pada pekan ini.
UNTUNG WIDYANTO (KOPENHAGEN)