TEMPO Interaktif, Kopenhagen - Pembicaraan penting mengenai iklim di Kopenhagen terhenti setelah beberapa negara berkembang menolak untuk mengambil bagian dalam pembicaraan lebih lanjut sampai negara-negara kaya sepakat untuk berbuat lebih banyak membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Keadaan ini memburuk, ketika datang kabar dari Downing Street yang mengumumkan bahwa Perdana Menteri Gordon Brown akan terbang dua hari lebih awal ke Kopenhagen dari rencana. Ini dianggap upaya melepaskan bebannya untuk mencapai kesepakatan ini.
Namun hal ini disangkal secara tegas. Melalui juru bicara perdana menteri, dikatakan Brown tetap optimistis bahwa kesepakatan politik dapat dicapai pada hari Jumat, dengan sebuah kerangka kerja untuk mengurangi emisi setelah perjanjian Kyoto berakhir pada tahun 2012.
Brown telah mengidentifikasi kebutuhan untuk membantu negara-negara berkembang mengurangi emisi karbon dan beradaptasi dengan dampak pemanasan global sebagai salah satu elemen kunci untuk kesepakatan apapun.
Para demonstran mengatakan negara-negara berkembang harus memusatkan perhatian pada masalah pemotongan karbon dunia yang dilakukan oleh industrui di negara-negara kaya. Wakil-wakil dari negara-negara berkembang mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam kelompok kerja 192 negara sampai masalah teratasi.
REUTERS| ITN| NUR HARYANTO