TEMPO Interaktif , Roma - Silvio Berlusconi tampaknya harus menginap lebih lama di rumah sakit. Ini akan menjadi malam kedua, bagi Perdana Menteri Italia untuk dirawat karena tulang hidung yang retak dan dua giginya patah serta bibirnya pecah.
Berlusconi harus dilarikan ke rumah sakit setelah ia diserang dalam sebuah unjuk rasa. Nasib naas yang dialami Berlusconi terjadi usai berbicara di sebuah pertemuan para pendukung konservatif di Milan.
Darah berlumuran dari wajahnya, setelah sebuah patung miniatur Duomo Milan tepat mengenai wajahnya. Pria berusia 73 tahun ini dengan segera diselamatkan dan didorong ke dalam mobil.
Dokter pribadi Berlusconi mengatakan pemimpin Italia ini akan tetap di Rumah Sakit San Raffaele setidaknya sampai hari Selasa (15/12). Buletin medis yang dirilis oleh rumah sakit mengatakan, perdana menteri itu minum antibiotik dan obat penghilang rasa sakit.
Dilaporkan pula, Berlusconi masih kesulitan menguyah makanan. "Kami mencoba untuk membuatnya tetap tenang," kata juru bicara perdana menteri Paolo Bonaiuti kepada media Italia.
Wartawan Nick Pisa kepada Sky News mengatakan, dari sumber-sumber penyerang adalah Massimo Tartaglia, 42 tahun, dari Milan, yang tidak memiliki catatan kriminal. Namun, laki-laki itu mendapat perawatan medis untuk masalah-masalah mental selama sepuluh tahun.
Ini adalah kedua kalinya Berlusconi diserang di depan umum. Sebelumnya, pada 2004, kepalanya dipukul dengan tripod kamera saat berjalan-jalan di Roma. Dalam tahun ini, Berlusconi sedang mendapat sorotan media terkait hubungan asmara dengan beberapa wanita yang lebih muda. Veronica Lario, istrinya mengajukan gugatan cerai setelah suaminya menghadiri pesta ulang tahun model kencur Noemi Letizia, yang berusia 18 tahun.
REUTERS| SKYNEWS| NUR HARYANTO