"Di belakang semua itu adalah kaum opoisisi, penentang Imam Khomeini," ujarnya.
Ahad kemarin, Iran dilanda kerusuhan hebat. Kelompok oposisi yang dimotori oleh Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, keduanya kalah dalam pemilihan presiden Juni lalu, melakukan demonstrasi besar-besaran di Teheran dan kota-kota sekitarnya.
Koresponden BBC, John Leyne melaporkan dari Teheran, demontrasi tersebut sebagai aksi protes hasil pemilihan presiden putaran kedua yang dimenangkan oleh Mahmoud Ahmadinejad untuk jabatan kedua. Kemenangan ini dianggap penuh kecurangan.
Menanggapi protes tersebut, Ayatullah Khamenei bicara singkat di depan televisi, "Pemilihan umum telah selesai."
Demontrasi tersebut merupakan aksi jalanan terbesar sejak Revolusi Iran 1979 yang dilakukan oleh rakyat Iran dan mahasiswa ketika menggulingkan Shah Iran. Aksi ini menyebabkan lusinan jiwa tewas dan ribuan lainnya ditahan.
Di layar kaca televisi pemerintah, Ayatullah Khamenei melanjutkan, "Sejumlah orang telah menciptakan kerusuhan dan menganjurkan orang lain melawan sistem yang ada. Pemimpin oposisi harus bertanggung jawab."
"Kami sebagai pengikut Imam Khomeini tidak akan memberikan tolerasi terhadap para pelaku kerusuhan," tambahnya.
Kedua pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi menolak tuduhan itu. "Saya yakin para mahasiswa tidak pernah melebihi batas. Sebab kami semua tahu mereka sangat mencitai Imam," kata Mousavi seperti yang dikutip koran Jumhuri Eslami.
BBC | CHOIRUL