Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara Lain di Kopenhagen

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kopenhagen“Yes we can, yes we must, yes we world,” teriak Kumi Naidoo, juru bicara Greenpeace. Ucapan itu diikuti ribuan demonstran berkali-kali, yang berkumpul di depan gedung parlemen Denmark. Sabtu lalu, mereka demontrasi menuntut delegasi 192 negara yang sedang mengikuti Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen 7-18 Desember 2009.

Kumi Naidoo mengkritik Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang tidak menepati janji kampanye untuk serius mengatasi perubahan iklim. Negara Abang Sam yang menolak Protokol Kyoto ini memang tidak bersedia diatur-atur konvensi internasional untuk mengurangi emisi karbon. Pada Konferensi Kopenhagen yang telah berlangsung sepekan sikap itu terus dipertahankan.

Setelah Kumi Naidoo berpidato, sekitar 50 ribu demontran (versi polisi Denmark 30 ribu orang) berjalan kaki menuju gedung Bella Center, tempat berlangsung konferensi. Jarak antara gedung Parlemen dan dua tempat ini enam kilometer. Dalam perjalanan sekelompok kecil demonstran memecahkan kaca bangunan dan merusak fasilitas umum.

Polisi Denmark menangkap sekitar 1.000 pengunjukrasa, termasuk 400 anggota kelompok militan dari seluruh Eropa yang dikenal sebagai Black Blocs. Sebelumnya, aparat keamanan membebaskan 955 aktivis lingkungan dari berbagai negara tersebut. Sebagian masih ditahan di mana dua warga Denmark dan seorang warga Prancis, akan dihadapkan ke persidangan atas tuduhan melawan petugas.

Sampai Sabtu malam, ratusan demonstran masih bertahan tidak jauh dari Bella Center. Mel Evans dari Climate Justice Action memprotes sikap kepolisian. “Selama berjam-jam, para demonstran berada di bawah udara dingin membeku tanpa bantuan medis, air dan toilet,” katanya.

Kabar bakal terjadinya aksi fisik sudah Tempo dengar sejak Sabtu pagi. Salah seorang aktivis NGO dari Indonesia membisikkan hal itu di depan gedung Bella Center. Aparat keamanan telah mengantisipasi. Bus yang mengangkut peserta konferensi berhenti sekitar 1 kilometer sebelum gedung. Mereka lantas diminta naik kereta layang dan berhenti di stasiun Bella Center.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penjagaan juga dilakukan sekitar gedung parlemen. Jalan utama ditutup kendaraan dan dua helikopter terus berputar-putar di atasnya. Sejak pukul 11.00 jalan di depan gedung itu dijejali ribuan demonstran dari Climate Justice, Greenpeace, Oxfam, WWF dan lembaga swadaya masyarakat dari beberapa negara di Amerika, Asia, dan Afrika.

Pukul 13.00, parade orasi dimulai di tengah suhu udara sekitar tiga derajat Celcius. “Perubahan iklim menyebabkan kehidupan dasar kami terampas,” kata seorang aktivis perempuan dari Uganda. Kekeringan dan banjir melanda wilayahnya. Banyak anak-anak terserang penyakit, termasuk Malaria dan Disentri yang semakin meningkat.

Testimoni serupa juga disampaikan aktivis dari India, Filipina dan negara di Amerika Latin. Mereka mengeluh dampak negatif perubahan iklim. "Yes we want ? “Climate Justice,” teriak ribuan demonstran. Vandana Shiva ikut berbicara dalam demonstrasi tersebut.

Dia mengecam sikap pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara maju yang menolak untuk mengurangi emisi karbon secara drastis. Padahal ulah mereka selama ini menjadi penyebab utama pemanasan global. “Inilah demokrasi yang kita saksikan di COP,” kata aktivis perempuan dari India. Menurut Shiva kita memiliki kekuatan dan harapan untuk mengatasi hal ini.

Pidato Shiva makin membawa semangat para demonstran. Sambil menuju Bella Center mereka mengacungkan spanduk dan papan protes bertuliskan macam-macam ungkapan: Change the Politics Not the Climate, Planet Not Profit, Climate Justice Now, Bla..bla Action.

UNTUNG WIDYANTO [KOPENHAGEN]
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

21 hari lalu

Baterai Litium. shutterstock.com
BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

36 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

41 hari lalu

Hendrikus Woro hadir menggunakan pakaian adat sebagai saksi sidang kasus pencabutan izin kawasan hutan di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa 11 Juli 2023. Agenda sidang hari ini pemeriksaan saksi, Kuasa Hukum tergugat menghadirkan dua perwakilan masyarakat adat Suku Awyu. TEMPO-Magang/Andre Lasarus Benny
Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.


4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

52 hari lalu

Penyidik Gakkum KLHK menangkap DPO kasus dugaan pengrusakan dan perambahan kawasan hutan produksi Sungai Sembulan di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (ist)
4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.


Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya (tengah) bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12 Februari 2024). (ANTARA/Prisca Triferna/rst)
Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.


Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berdiskusi bersama tokoh nasional Emil Salim di Jakarta, Minggu 28 Januari 2023. ANTARA/HO-Timnas AMIN
Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.


Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim. ANTARA
Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?


Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama seniman Sidik Gunawan melihat gambar area persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Menurut Gunawan, seni pari corek yang bergambar Ganjar-Mahfud itu telah viral di media sosial dan mendatangkan rezeki untuk komunitas pari corek dan Lodji Londo. Foto: TKN Ganjar-Mahfud
Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.