TEMPO Interaktif, Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida mengaku bertanggung jawab atas empat ledakan bom yang terjadi di Bagdad, Selasa lalu, menyebabkan sejumlah korban tewas.
Organisasi Negara Islam Irak menyampaian pengakuannya itu melalui situs yang biasa digunakan oleh kelompok ini.
Menurut sumber di kepolisian, serangan yang dilakukan kelompok ini menewaskan 127 orang dan melukai 400 lainnya.
Sementara, organisasi ini mengklaim selama Agustus hingga Oktober, telah membunuh 240 orang.
Dalam pernyataan yang disampaikan ke situs forum para kontributor, mereka menyebutkan bahwa serbuan bom tersebut sengaja untuk menyerang "markas besar setan, sarang kaum kafir."
"Daftar target pengeboman masih panjang," jelas pernyataan tersebut.
Presiden Irak Nuri al-Maliki di depan para penegak hukum, Kamis ini, akan menjelaskan bagaimana para pelaku pengeboman itu bisa lolos dari petugas keamanan Irak sehingga leluasa melakukan aksinya.
Pemerintah Irak meminta para bekas loyalis Partai Baath, pendukung Sadam Husein, ikut bertanggung jawab atas sejumlah ledakan mematikan itu.
Jihad al-Jabiri, Menteri Dalam Negeri yang mengepalai skuad antibom menjelaskan bahwa kelompok militan tersebut telah mendapatkan dukungan dari Syria, Saudi Arabia, dan negara lainnya.
Rabu kemarin, Presiden al-Maliki memecat kepala dewan keamanan pemerintah untuk Bagdad karena telah kecolongan sehingga ledakan bom terjadi dimana-mana.
BBC | CHOIRUL