Dalam pelaksanaannya, Mesir dibantu oleh para insinyur Angkatan Darat Amerika Serikat sekaligus sebagai perancang disain tembok tersebut. Namun pemerintah Mesir belum memberikan kofirmasinya.
Seluruh tembok, menurut kesaksian BBC, didisain dan didatangkan dari Amerika Serikat. Sengaja dibuat dari bahan baja super kuat sehingga tahan terhadap ledakan bom. Sekaligus sebagai penghambat laju para penyelundup yang memanfaatkan terowongan. Untuk itu, tembok ini akan ditanam di dalam tanah.
Selama dua pekan, para petani setempat menyaksikan para pekerja melakukan pembangunan dan menebang sejumlah pohon.
Sumber intelijen di Mesir menyebutkan, hingga saat ini pembangunan tembok baru selesai sepanjang 4 kilometer yang melintang dari utara Rafah ke arah selatan.
Menurutnya, tanah di bawah Mesir dan Gaza mirip keju Swiss yang penuh dengan lobang. Di Gaza banyak terowongan menghubungkan ke wilayah Mesir dan Palestina yang digunakan untuk jalur penyelundupan setiap hari selama adanya blokade Israel.
Israel mengatakan, terowongan tersebut digunakan juga untuk menyelundupkan manusia, senjata, dan perlengkapan roket ke kawasan selatan Israel.
Tembok tersebut tidak untuk menghentikan seluruh penyelundupan, namun tetap memberikan keleluasan bagi warga Palestina untuk berbelanja barang-barang keperluan sehari-hari.
BBC | CHOIRUL