TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat mengakui hingga kini keberadaan Usamah bin Ladin tak diketahui. Amerika Serikat tak punya informasi cukup untuk menangkap pemimpin al-Qaida itu.
"Kami tidak mengetahui keberadaan Usamah bin Ladin, kalau ada informasi cukup kami pasti menangkapanya." ujar Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.
Seorang tawanan Taliban di Pakistan, pekan lalu, mengaku tahu keberadaan Usamah berdasarkan informasi yang dia dapat dari sumbernya suku Mehsud. Dia pernah melihat Usamah bin Ladin beberapa kali antara Januari-Februari melintasi perbatasan Afganistan.
Ketika ditanya wartawan ABC soal pengakuan tahanan Taliban tersebut, Robert Gates mengatakan bahwa informasi itu belum bisa dikonfirmasi.
"Saya rasa itu kejadian beberapa tahun lampau," ujarnya.
Sebaliknya, Gates lebih suka memberikan penjelasan seputar pengiriman 30 ribu serdadau Amerika Serikat ke Afganistan seperti yang telah diumumkan oleh Presiden Obama pekal lalu.
Dia katakan, pasukan Amerika Serikat akan bertempur di Afghanistan sebagai respon atas serangan 9 September yang dilakukan oleh al-Qaida. "Keputusan penyerbuan ini akan berakhir hingga Usamah bin Ladin menyerah."
Menurut Presiden Obama, para pemimpin al-Qaida telah keluar dari Pakistan pada 2001 dan 2002. Mereka membangun kekuatannya di sekitar perbatasan Afganistan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris meminta kepada Pakistan agar bekerja lebih keras lagi untuk menemukan Usamah bin Ladin. "Sampai-sampai kami bertanya sendiri, mengapa delapan tahun sejak 9 September, tidak ada orang yang mengetahui atau menangkap orang dekat Usamah bin Ladin. Tak ada satupun yagn mampu mendapatkan (Aymanal-) Zawahiri, orang nomor dua di al-Qaida," ujarnya.
Pernyataan Brown dibalas oleh Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani. Dia menjelaskan bahwa dirinya tak pernah berpikir Usamah bin Ladin berada di Pakistan. Negerinya telah memberikan informassi yang kredibel dan akurat atas keberadaan Usmaha kepada Amerika Serikat.
BBC | CHOIRUL