Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Referendum: Swis Larang Masjid Punya Menara

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jenewa - Warga Swis melakukan referendum dan hasilnya mayoritas melarang masjid memiliki menara di negara itu. Hasil referendum ini dicemaskan bakal membuat Swis mendapat balasan dari negeri-negeri muslim.

Referendum ini sangat kontroversial. Dalam jajak pendapat sebelumnya, diperkirakan lebih banyak warga Swis yang akan menolak mengubah undang-undang dasar agar menara masjid dilarang.

Tapi dalam referendum yang digelar Minggu (29/11), hasilnya berkebalikan. Sebanyak 57,5 persen warga setuju masjid dilarang memiliki menara. Dari 24 kanton (provinsi) yang ada di Swis, hanya empat yang hasilnya tidak melarang menara masjid.

Kelompok yang menolak tidak hanya dari kalangan muslim Swis, tapi juga para usahawan. Warga dari negeri-negeri muslim mungkin saja menghindari produk Swis atau datang ke negeri itu.

"Ada bahaya bahwa beberapa kelompok di sejumlah negara mungkin bakal melakukan seruan boikot," kata Gerold Buehrer, ketua kelompok ekonomi Swis.

Referendum itu dimotori oleh partai sayap kanan Partai Rakyat Swis. Menurut partai ini, menara masjid itu simbol bangkitnya kekuatan Islam di Swis sehingga suatu ketika bisa mengubah negera di jantung Eropa itu menjadi negeri Islam.

Saat ini, warga muslim di Swis sekitar enam persen dari 7,5 juta orang. Sebagian besar adalah pengungsi dari pecahan Yugoslavia pada 1990-an. Menurut pemerintah, hanya 10 persen dari warga Muslim yang taat beribadah.

Saat ini Swis memiliki empat masjid yang memiliki menara. Masjid ini tidak akan terkena larangan karena peraturan tidak berlaku surut. Masjid ini juga tidak menggunakan pengeras suara untuk suara azan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Larangan ini mendapat kritik dari dunia internasional. Kelompok Amnesti International mengatakan bahwa larangan ini menghalangi kebebasan beragama dan mungkin saja bakal dibatalkan oleh Mahkamah Agung Swis atau Pengadilan Hak Asasi Eropa.

"Sponsor larangan itu berhasil mencapai sesuatu yang tidak diinginkan semua orang yakni mempengaruhi dan mengubah hubungan dengan muslim dan integrasi sosial mereka sehingga menjadi negatif," kata Taner Hatipoglu, pemimpin Federasi Organisasi Muslim yang berpusat di ibu kota Swis, Zurich. "Muslim tidak lagi merasa aman."

Sebelum referendum itu, masjid di Jenewa dilempar cat di gerbang depan. Awal bulan ini, sebuah mobil membawa pengeras suara berkeliling di sekitar masjid itu dan menirukan suara azan.

Departemen Luar Negeri Pakistan, misalnya, mengatakan bahwa larangan itu simbol ketidaktoleran terhadap simbol Islam. "Islam memang tidak mengharuskan muslim memiliki menara masjid," ungkap Departemen Luar Negeri. "Tapi menara masjid itu penting dalam arsitektur Islam."

AP/FINANCIAL TIMES/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahkamah Agung Swiss Batalkan Vonis Dokter yang Bantu Perempuan Sehat Bunuh Diri

10 Desember 2021

Bendera Swiss terlihat saat matahari terbit di Distrik Komersial dan Keuangan di Jenewa, Swiss, 23 November 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Mahkamah Agung Swiss Batalkan Vonis Dokter yang Bantu Perempuan Sehat Bunuh Diri

Mahkamah Agung Swiss membatalkan vonis terhadap seorang dokter Jenewa, yang membantu seorang perempuan sehat berusia 86 tahun melakukan bunuh diri.


Dubes Swiss Yakin Perdagangan Bebas dengan RI Menguntungkan

5 Februari 2020

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz saat acara Sosialisasi Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Cooperation (IE-CEPA) di Medan, Rabu 5 Februari 2020.[Sahat Simatupang/TEMPO]
Dubes Swiss Yakin Perdagangan Bebas dengan RI Menguntungkan

Dalam sosialisasi IE-CEPA, Duta Besar Swiss untuk RI Kurt Kunz mengatakan Indonesia memiliki sektor andalan perdagangan yang dibutuhkan Swiss.


Hindari Pajak, Miliarder Swiss Didenda Rp 52,1 Miliar

24 Oktober 2016

Ilustrasi. TEMPO/ Ali Said
Hindari Pajak, Miliarder Swiss Didenda Rp 52,1 Miliar

Bea cukai Swiss menjatuhkan denda sebesar US$ 4 juta atau Rp 52,1 miliar kepada miliarder Swiss, Urs Schwarzenbach, setelah ia menghindari pajak.


Serangan di Kereta Swiss, Enam Orang Terluka  

14 Agustus 2016

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. Tempo/Indra Fauzi
Serangan di Kereta Swiss, Enam Orang Terluka  

Seorang pria menyerang penumpang kereta api di Swiss. Enam orang terluka.


Pemerintah Swiss Resmi Larang Burkak Dikenakan di Tempat Umum

7 Juli 2016

AP/Matt Dunham
Pemerintah Swiss Resmi Larang Burkak Dikenakan di Tempat Umum

Larangan mengenakan burkak dan niqab, pakaian wanita yang hanya memperlihatkan mata, kini berlaku di Swiss mulai 1 Juli 2016.


Terowongan Kereta Terpanjang di Dunia, Gotthard, Beroperasi  

1 Juni 2016

Salah satu pintu terowongan NEAT Gotthard di Sedrun, Swiss, 10 Maret 2016. Terowongan rel terpanjang di dunia ini melebihi terowongan bawah laut Seikan di Jepang. REUTERS/Arnd Wiegmann
Terowongan Kereta Terpanjang di Dunia, Gotthard, Beroperasi  

Swiss meresmikan pengoperasian terowongan rel kereta, Gotthard, yang diklaim sebagai terowongan rel kereta terpanjang dan terdalam di dunia.


Bank Swiss Terlibat Skandal Dana 1MBD, Najib Razak Terancam?  

25 Mei 2016

Logo bank swasta Swiss BSI di Zurich. REUTERS/Arnd Wiegmann
Bank Swiss Terlibat Skandal Dana 1MBD, Najib Razak Terancam?  

Kejaksaan Agung Swiss menemukan keterlibatan bank BSI SA dalam skandal dana investasi Malaysia 1MBD. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terancam?


Pendiri IKEA Akui Semua Pakaiannya Dibeli di Pasar Loak  

11 Maret 2016

Ingvar Kamprad, miliarder asal Swedia sekaligus pendiri IKEA membeli pakaian di pasar loak untuk menghemat. dailymail.co.uk
Pendiri IKEA Akui Semua Pakaiannya Dibeli di Pasar Loak  

Pendiri IKEA yang pernah tercatat sebagai orang keempat terkaya di dunia itu terkenal karena sifatnya yang pelit.


Buntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar  

25 November 2015

AP/Rajanish Kakade
Buntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar  

Wanita yang memakai cadar di negara bagian Swiss bisa didenda hingga Rp 135 juta.


Keren, Arsitek Ini Bangun Hutan Cemara di Gedung Pencakar Langit  

13 November 2015

La Tour des Cedres, menara setinggi 36 lantai ini disebut sebagai `Hutan Vertikal`. Karena menara yang dibangun oleh Stefano Boeri  tersebut akan ditanami 100 pohon cedar, 6000 semak dan 18.000 tanaman. treehugger.com/
Keren, Arsitek Ini Bangun Hutan Cemara di Gedung Pencakar Langit  

Gedung pencakar langit dengan hutan cemara itu akan menjadi yang pertama di dunia.