Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanada dan Australia Tempat Terbaik untuk Ekspatriat  

image-gnews
Salju mulai menutupi jalan yang banyak dihiasi pohon dan lampu Natal di kota Quebec, Kanada (18/12). Foto: AP/Jacques Boissinot, The Canadian Press
Salju mulai menutupi jalan yang banyak dihiasi pohon dan lampu Natal di kota Quebec, Kanada (18/12). Foto: AP/Jacques Boissinot, The Canadian Press
Iklan

TEMPO Interaktif, Canberra - Kanada, Australia, atau Thailand, menurut sebuah survei global tahunan, merupakan tempat terbaik bagi ekspatriat. Sementara Inggris yang dihantam resesi merupakan tempat terburuk bagi ekspatriat.

Survei Expat Experience tahunan kedua, yang didukung HSBC Bank Internasional, menyatakan bahwa ekspatriat di Kanada memiliki kualitas hidup terbaik dan menjadi tempat termudah di dunia untuk berintegrasi dengan penduduk lokal.

Australia dan Thailand berada di posisi tiga besar dalam survei yang melibatkan 3.146 orang yang bekerja di 30 industri berbeda dan 50 negara, meski Thailand merupakan salah satu negara yang terpukul oleh resesi.

"Kami melihat bahwa ada ukuran yang berbeda antara pendapatan dan kualitas hidup keseluruhan, yang dicatat posisi puncak terhadap posisi bawah daftar," kata Betony Taylor, juru bicara HSBC Bank International.

"Yang jelas lokasi-lokasi di mana pendapatan tidak tinggi, seperti Kanada dan Australia, adalah tempat yang sangat dinikmati para ekspatriat tidak hanya dalam hal peningkatan kualitas hidup, namun juga menemukan kemudahan untuk menyesuaikan dengan komunitas baru."

Tahun lalu Jerman, Kanada, dan Spanyol merupakan tiga tempat teratas yang dianggap memiliki gaya hidup terbaik untuk ekspatriat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun ini Inggris menjadi salah satu lokasi terburuk terkait gaya hidup yang merupakan salah satu tempat paling mahal bagi ekspatriat dengan kondisi resesi yang berlangsung. Sekitar 44 persen ekspatriat di Inggris mempertimbangkan pulang kampung.

Sekitar 41 persen ekspatriat di Inggris kesulitan menemukan tempat tinggal, sebagian menemukan kualitas akomodasi menurun setelah pindah ke Inggris, dan klaim ketiga adalah kesehatan mereka menurun sejak pindah ke Inggris.

Menurut Taylor, 62 persen ekspatriat mengatakan prospek pekerjaan merupakan alasan utama mereka tinggal di sebuah wilayah.

REUTERS | ERWIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspatriat Operasi Plastik untuk Bisa Kembali ke Kuwait

2 September 2023

Iring-iringan kendaraan militer Amerika Serikat menyeberangi perbatasan Irak menuju Kuwait.  AP/ Maya Alleruzzo
Ekspatriat Operasi Plastik untuk Bisa Kembali ke Kuwait

Kuwait baru-baru ini mendeteksi di area perbatasan ada sejumlah ekspatriat yang pernah didepotasi dari negara itu, masuk lagi.


25 Ribu Ekspatriat di Kuwait Dideportasi

28 Agustus 2023

Masjid Agung di Kota Kuwait.[Gulfnews]
25 Ribu Ekspatriat di Kuwait Dideportasi

Tahun ini telah menjadi tahun paling banyak jumlah ekspatriat di Kuwait yang dideportasi.


Inilah Negara Tujuan Wisata Termahal, tapi Ekspatriat Betah Tinggal di Sana

3 Agustus 2023

Di puncak Mount Maunganui di Bay of Plenty, wisatawan bisa menyaksikan fajar dengan pemandangan 360 derajat. Dok. Tourism New Zealand
Inilah Negara Tujuan Wisata Termahal, tapi Ekspatriat Betah Tinggal di Sana

Bagi ekspatriat, penerbangan ke Selandia Baru sangat mahal dari kebanyakan negara di dunia, harga kebutuhan hidup juga selalu naik.


Biaya Hidup Murah, Vietnam jadi Negara Tujuan Ekspatriat dan Digital Nomad

31 Juli 2023

Nha Trang tumbuh menjadi destinasi wisata bahari yang diramaikan dengan berbagai festival dan akomodasi yang lengkap. TEMPO/Vietnam National Administration of Tourism
Biaya Hidup Murah, Vietnam jadi Negara Tujuan Ekspatriat dan Digital Nomad

Biaya hidup adalah faktor kunci yang memotivasi banyak ekspatriat pindah ke Vietnam.


Arab Saudi Punya Stasiun Radio Berbahasa Inggris Pertama

23 Mei 2023

Siaran radio. TEMPO/Tony Hartawan
Arab Saudi Punya Stasiun Radio Berbahasa Inggris Pertama

MBC Loud FM menjadi stasiun radio pertama yang siaran dalam bahasa Inggris dan dapat dinikmati oleh warga di penjuru Arab Saudi.


11 Ribu Ekspatriat di Kuwait Dideportasi karena Melanggar Aturan Kependudukan

30 April 2023

Masjid Agung di Kota Kuwait.[Gulfnews]
11 Ribu Ekspatriat di Kuwait Dideportasi karena Melanggar Aturan Kependudukan

Kuwait mendeportasi 11 ribu imigran dari berbagai negara karena melanggar hukum kependudukan.


Semarak Natal di Arab Saudi

26 Desember 2022

Pohon Natal dijual di Arab Saudi. dailynews.lk
Semarak Natal di Arab Saudi

WNA di Arab Saudi merayakan Natal secara terbuka setelah beberapa tahun sebelumnya mereka merayakannya secara tertutup


Invest Island Bidik Ekspatriat Investasi Properti Mewah di Gran Melia Lombok

23 Juli 2022

Gran Melia Lombok (Sumber: Dok. Invest Island)
Invest Island Bidik Ekspatriat Investasi Properti Mewah di Gran Melia Lombok

Perusahaan investasi real estate, Invest Island, membidik para ekspatriat untuk mengisi properti mewah Gran Melia Lombok dan Mandala Eco-Village.


MotoGP Mandalika, Rumah Ekspatriat Disewa Rp 3-8 Juta Semalam Lalu Pergi ke Bali

19 Maret 2022

Desatinasi wisata Kuta Mandalika di NTB. Dok. Istimewa
MotoGP Mandalika, Rumah Ekspatriat Disewa Rp 3-8 Juta Semalam Lalu Pergi ke Bali

Para ekspatriat yang tinggal di kawasan Kuta Mandalika menyewakan rumah mereka untuk penonton MotoGP Mandalika dan pergi ke Bali atau berkemah.


Hong Kong Kekurangan Pegawai, Ekspatriat Ramai-ramai Keluar Selama Pandemi

1 Desember 2021

Seorang perempuan, mengenakan masker wajah di tengah wabah Covid-19, sedang menyortir barang bawaan di Bandara Internasional Hong Kong, Cina, 20 Oktober 2020. [REUTERS / Lam Yik]
Hong Kong Kekurangan Pegawai, Ekspatriat Ramai-ramai Keluar Selama Pandemi

Pembatasan yang ketat demi strategi nol-Covid membuat Hong Kong ditinggalkan ekspatriat.