TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Afganistan melakukan investigasi terhadap dua menterinya terkait dengan tuduhan korupsi, demikian pejabat kantor Kejaksaan Agung menyampaikan kepada publik.
Wakil Jaksa Agung Fazel Ahmad Faqiryar tidak bersedia menyebutkan nama-nama tersangka. Tetapi yang jelas, ada 15 bekas menteri masuk dalam program investigasi.
Pemerintahan Afganistan dibawah kepemimpinan Hamid Karzai kini mendapatkan tekanan keras dari Barat agar melakukan perang terhadap korupsi.
Dalam pidato sambutan pelantikannya, Presiden Karzai berjanji akan memerangi korupsi dan mengakhiri budaya kebal hukum terhadap para pejabat. Presiden Karzai diharapkan, pekan depan, sudah bisa mengumumkan susunan kabinetnya yang bersih dari unsur korupsi.
Faqiryar menjelaskan kepada BBC, bahwa sejumlah orang telah dihadirkan untuk diinvestigasi. Mereka akan ditanyai seputar dugaan korupsi.
"Kami mendapatkan bantuan dari Interpol memberantas korupsi," jelas Faqiryar.
Menurut Faqiryar, bekas menteri yang kini dalam investigasi adalah Menteri Urusan Agama dan Haji. Dia diduga menerima ratusan bahkan ribuan dolar untuk pembayaran akomodasi haji di Saudi Arabia.
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Afganistan Karl Eikenberry mengatakan bahwa dukungan tentara Amerika Serikat di Afganistan sangat besar. Menurutnya, melawan korupsi tidak sekedar dengan janji melainkan diperlukan langkah konkrit.
"Mengucapkan itu mudah, tetapi diperlukan perbuatan nyata," ujarnya.
BBC | CHOIRUL