TEMPO Interaktif, Jakarta -
Bangkok – Kendati mendapat ancaman akan dibunuh, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva tetap melakukan kunjungan ke wilayah utara Thailand, yang merupakan basis pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Dalam kunjungan yang berlangsung, kemarin, 1500 polisi diterjunkan untuk mengawal perjalanan Thaksin ke tiga propinsi yakni Sukhothai, Phitsanulok dan Phichit. Kunjungan ini untuk menginpeksi pegawai pemerintah.
Sebelumnya pendukung Thaksin, melalui radio komunitas mereka, mengancam akan membunuh Abhisit saat berkunjung ke kota di wilayah utara, Chiang Mai. Mereka mengatakan akan menghabisi nyawa Abhsisit dengan bom mobil saat sang perdana menteri dalam perjalanan menuju Chiang Mai, Ahad mendatang.
Menteri kantor perdana menteri Sathit Wongnongtoey mengatakan pemerintah telah mengawasi siaran radio komunitas di Chiang Mai. Radio komunitas ini diketahui beberapa kali memanas-manasi kelompok kaos merah agar memprotes kunjungan Abhisit 29 November nanti.
“Saat ada bukti nyata bahwa mereka melanggar hukum kriminal dan aturan radio komunitas, stasiun radio tersebut akan ditutup dan menghadapi tuntutan hukum,” ujarnya.
AFP | STRAITS TIMES | BANGKOK POST | SUNARIAH