TEMPO Interaktif, Jakarta -
Madrid – Perampok Somalia akhirnya membebaskan kapal penangkap ikan Spanyol Alakrana tuna beserta 36 awaknya. Kapal ini dibajak bulan lalu di perairan Somalia.
“Pelaut kami sudah bebas, mereka sedang dalam perjalan pulang ke rumah,” kata Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero dalam keterangannya, kemarin, di Madrid, Spanyol.
Mengenai uang tebusan yang dibayar Spanyol untuk membebaskan para sandera, Zapatero tak banyak menjawab. Dia hanya mengatakan, “ketika mengambil keputusan, pertimbangan pertama sebagai perdana menteri adalah keselamatan jiwa anak negeri.”
Kapal Alakrana tuna ditawan dua Oktober lalu. Dari 36 awaknya, 16 di antaranya warga Spanyol, delapan warga Indonesia dan 12 lainnya berasal dari lima negara Afrika. Kapal ini merupakan salah satu dari empat kapal Spanyol yang dibajak perampok Somalia. Kapal-kapal itu masih ditawan bersama kapal dari negara lain beserta lebih dari 200 orang krunya. Termasuk pasangan asal Inggris yang mereka sandera dari kapal layar mereka bulan lalu.
Pemerintah Spanyol sendiri sebelumnya berusaha membebaskan kapal-kapalnya, namun terhalang dengan penahanan dua tersangka perampok oleh angkatan laut Spanyol saat para perampok meninggalkan kapal penangkap ikan.
Ali Gab, seorang yang menyebut dirinya pembajak, kepada AP bercerita, awak beserta kapal tuna Spanyol dibebaskan karena membayar uang tebusan 3,3 juta dolar atau 31 miliar rupiah. Uang tersebut dibawa sebuah kapal yang dipantau kapal perang.
Selain uang tebusan, menurut laporan, kapal tuna dilepas setelah pemerintah Spanyol setuju membebaskan dua tersangka perampok yang ditahan di Spanyol. Para perampok, sehari setelah penangkapan, terus menekan pemerintah Spanyol agar membebaskan teman mereka.
BLOOMBERG | AP | SUNARIAH