TEMPO Interaktif, Jakarta -
Bangkok – Sedikitnya 12 orang terluka akibat letusan granad yang terjadi di Bangkok, Thailand. Polisi metropolitan, kemarin, mengatakan granad itu dilemparkan ke arah pengunjuk rasa yang menentang mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Ahad lalu. Polisi meyakini aksi ini sebagai serangan serius.
Panitia demonstran menuturkan, granat itu dilemparkan ke arah massa oleh seorang pengendara motor saat berlangsungnya unjuk rasa di Bangkok Pusat. Massa, yang berjumlah sekitar 20 ribu orang dan menamakan dirinya “Yellow Shirt” atau kaos kuning, dalam aksi itu mengutuk Thaksin yang berkunjung ke Kamboja pekan lalu. Mereka juga mengutuk kebijakan Phnom Penh mengangkat milyuner itu sebagai penasehat ekonomi Kamboja.
“Ini granat M-79, sepertinya dilempar dari pinggir jalan, dekat kantor menteri pertahanan dan pengadilan,” kata Kepala Polisi Metropolitan Bangkok Letnan Jenderal Worapong Chewpreecha.
Dia melanjutkan, “Tapi ini dilempar dari tempat yang jauh sehingga daya ledaknya kecil dan tidak menyebabkan banyak korban terluka.” Menurutnya, polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku, namun akan ditunjukkan lokasi pasti tempat granad dilemparkan.
Untuk menyelidiki kasus ini, polisi akan mencari saksi mata dan bukti-bukti. Sebab rekaman CCTV yang ada di sekitar Sanam Luang tidak memberikan banyak informasi baru.
Terkait asal lemparan, Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwon dan Kepala Militer Anupong Paojinda menegaskan militer tidak terlibat dalam insiden itu.
BANGKOK POST | AFP | SUNARIAH