Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Amerika Sita Empat Masjid Terkait Iran  

image-gnews
AP Photo
AP Photo
Iklan
TEMPO Interaktif, New Yokr - Jaksa federal Amnerika Serikat menyita empat masjid dan sebuah gedung tinggi yang dimiliki sebuah yayasan muslim. Masjid dan gedung yang disita pada Kamis (12/11) itu dicurigai dikendalikan oleh pemerintah Iran secara rahasia.

Jaksa mengirim dakwaan ke pengadilan federal terhadap yayasan itu, Yayasan Alavi, dan berusaha menyita aset senilai sekitar US$500 juta (Rp 4,7 triliun). Aset itu mulai dari rekening bank, kompleks pendidikan dan masjid di New York, Maryland, California, dan Houston, tanah dengan luas lebih dari 40 hektare di Virginia, dan gedung bertingkat 36 di New York.

Jaksa hanya menempel surat bahwa gedung itu dalam proses penyitaan. Kompleks sekolah dan masjid tetap beroperasi dengan normal.

Masjid dan gedung bertingkat itu akan tetap buka sampai pengadilan memberi keputusan. Proses pengadilan ini bisa lama. Biasanya pemerintah akan menjual aset sitaan hasil kejahatan dan hasil penjualan kadang dibagikan kepada para korban kejahatan itu.

"Belum ada tindakan terhadap penghuni atau yang menggunakan properti itu," ungkap juru bicara kejaksaan federal, Yusill Scribner. "Pengguna atau penghuni bisa menggunakan dengan bebas properti seperti sebelum ada penyitaan. Tidak ada tuduhan atau sangkaan kepada sebagian pengguna atau penghuni itu."

Jaksa mengatakan bahwa Yayasan Alavi mengelola aset itu sebagai kepanjangan tangan pemerintah Iran. Alavi bekerja dengan perusahaan bernama Assa Corp.

Assa itu dituduh mengirim keuntungan penyewaan aset kepada bank pemerintah Iran, Bank Melli. Menurut Departemen Keuangan Amerika, Bank Melli ini membiayai proyek nuklir Iran dan perusahaan Amerika diharamkan berbisnis dengan Bank Melli.

Amerika menjadikan Bank Melli sebagai salah satu perusahaan Iran yang terlarang dan aset harus disita pada 2007. Ini karena Melli mendanai program nuklir dan rudal balistik Iran.

Dalam dokumen penyitaan setebal 97 halaman, disebut keterlibatan beberapa pejabat Iran dalam Alavi, termasuk wakil perdana menteri dan duta besar Iran untuk PBB.

"Selama dua dekade, urusan Yayasan Alavi telah disetir oleh berbagai pejabat Iran, termasuk duta besar Iran untuk PBB," ungkap jasa Preet Bharara. "Ini melanggar sejumlah undang-undang Amerika."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yayasan Alavi itu, di masa Shah Iran, bernama Yayasan Pahlavi. Yayasan itu digunakan Shah Iran, yang digulingkan Khomeini dan revolusi Islam pada 1979, sebagai badan amal Iran di Amerika. Tapi, menurut Amerika, sejak Shah Iran sekutu mereka itu digulingkan, Yayasan Alavi berubah tujuannya.

Salah satu aset paling menguntungkan terletak di Carmichael, California. Aset itu gedung tinggi Piaget yang dibangun pada 1970-an saat Iran masih dikuasai konco Amerika, Shah Iran. Gedung itu disewa berbagai perusahaan.

Selama 36 tahun, gedung itu menjadi sumber pendapatan penting bagi Alavi. Dari catatan pajak, pada 2007 gedung itu memberi keuntungan US$4,5 juta (Rp 42 miliar) bagi Alavi.

Keuntungan itu digunakan untuk membiayai pusat kegiatan muslim, mengirim buku-buku bagi muslim yang ada di penjara Amerika, membangun masjid, dan mendanai sejumlah ilmuwan Iran di universitas-universitas Amerika.

Jika aset gedung ini disita, Alavi tidak akan memiliki uang untuk membiayai kegiatan-kegiatan itu, termasuk pendidikan dan masjid.

Sebelumnya sangat jarang aparat hukum Amerika menyita rumah ibadah. Penyitaan seperti ini bisa bertabrakan dengan Amandemen Pertama terkait kebebasan beragama.

Langkah ini langsung diprotes kalangan Islam,  yang masih shock karena pekan lalu ada tentara muslim yang menembaki rekan-rekan sendiri di Texas. "Kami mencemaskan bahwa penyitaan rumah ibadah di Amerika bisa memberi dampak menakutkan pada kebebasan beragama semua umat," kata Ibrahim Hooper, juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam. "Ini mungkin juga mengirim pesan negatif bagi muslim di dunia."

AP/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran