TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, hilang kepercayaan terhadap Amerika Serikat. Pidato Presiden Amerika Barrack Obama saat terpilih untuk menciptakan babak baru hubungan antara Amerika dengan dunia Islam dianggap sebagai kebohongan.
"Amerika pendukung utama Israel dan telah mengirimkan mesin pembunuhnya. Bahkan tidak menghentikan dukungannya terhadap pendudukan Tepi Barat," ujar Nasrallah dalam pidato yang disampaikan dalam rangka memperingti Hari Syuhada.
Oleh sebab itu, tambah Nasrallah, negara-negara Arab tidak boleh tergantung pada Amerika karena negeri itu sumber utama kekacauan di Timur Tengah.
Menurut Nasrallah, sebulan setelah terpilih sebagai presiden, banyak sekali janji dan harapan yang disampaikan Barrack Obama kepada Arab dan Dunia Islam.
"Tetapi kenyataannya, semua itu hanya ilusi belaka.".
Hizbullah pernah bertempur dengan Israel di Lebanon, 2006. Perang terbuka tersebut merengut nyawa 1200 penduduk sipil Lebanon. Sementara di pihak Israel 160 serdadunya terbunuh.
BBC | CHOIRUL