Dalam pertemuan secara terpisah antara para pemimpin NLD dan para pemimpin etnis, pada Rabu (4/11) siang, Kurt Campbell, asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, mengatakan sebuah dialog antara semua stakeholder (pihak-pihak yang terlibat) di Burma adalah penting untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di Burma, demikian dikutip dari para pemimpin NLD dan pemimpin etnis yang hadir di pertemuan.
"Campbell telah berbicara dengan para pemimpin NLD, dia setuju untuk lebih terlibat dalam dialog (yang sedang diusahakan), sebagai sebuah langkah penting untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di Burma," ujar Ohn Kyaing, seorang anggota senior NLD," dia menambahkan, dia datang ke Burma untuk berusaha membangun dialog antara berbagai pihak."
Dalam dialog dengan Campbell itu, para pemimpin NLD mengulang kembali tuntutannya untuk membebaskan semua tahanan politik, meninjau ulang konstitusi 2008, dan sebuah dialog poltik untuk rekonsiliasi nasional, ujar sebuah sumber di NLD.
Berbicara kepada Irrawaddy, Aye Thar Aung, seorang pemimpin etnis Arakan, yang hadir dalam pertemuan dengan Campbell, diplomat senior Amerika Serikat itu mengatakan kepada para pemimpin etnis bahwa sebuah dialog penting dilakukan untuk perkembangan politik di Burma.
Dalam pertemuan dengan pemimpin etnis, Campbell juga menyampaikan pesan dari tokoh prodemokrasi Aung San Suu Kyi. "Menurut campbell, Suu Kyi merasa senang Campbell melakukan pertemuan dengan para pemimpin etnis dan itu sangat bagus," ujar Aye Thar Aung.
Selain dengan Aye Thar Aung dari wakil etnis Arakan, pertemuan Champbell dengan para pemimpin etnis, diiikuti perwakilan seorang pemimpin etnis Chin, seorang pemimpin Mon, dua orang pemimpin Shan, seorang Kachin, dan seorang Karen.
Untuk pertama kalinya televisi milik pemerintah mau memberitakan tentang Aung San Suu Kyi, dalam sebuah berita text baris, yang memberitakan adanya pertemuan tokoh prodemokrasi Burma itu dengan delegasi dari Amerika Serikat.
Kurt Campbell datang di Naypyidaw, ibukota baru Burma yang tertutup, pada hari Selasa (3/11), bersama duta besar khusus Amerika Serikat untuk urusan Asia Tenggara, Scot Marciel, dan pejabat kementrian luar negeri Amerika Serikat untuk urusan Burma, Laura Scheibel.
Pekan depan, pada 15 November 2009, Presiden Barack Obama direncanakan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat - Asean di Singapura. Menurut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long dalam jumpa persnya Rabu (4/11), mengatakan salah satu agenda dalam pertemuan itu adalah membicarakan masalah Burma dan Aung San Suu Kyi.
IRRAWADDY l WAHYUANA