TEMPO Interaktif, Jakarta -Badai tropis Mirinae di Vietnam yang menyebabkan banjir hebat di pinggiran pusat kota Vietnam menewaskan 11 orang, dua orang hilang serta memaksa para penduduk tinggal di atap rumahnya.
Petugas penanganan bencana setempat Duong Van Huong mengatakan banjir menerjang beberapa provinsi, diantaranya provinsi Phu Yen dan Bin Dinh. Di Phu Yen banjir merenggut 10 nyawa dan satu orang di Bin Dinh, serta dua orang dinyatakan hilang.
Menurut petugas lainnya Nguyen Van Hoa, bagi beberapa desa di provinsi tetangga Bin Dinh, kerusakan akibat banjir kali ini merupakan yang terparah sejak empat dekade terakhir, saat sungai Ha Tanh meluap.
Pihak berwenang setempat telah meminta pemerintah pusat mengirimkan helikopter , untuk mengevakuasi penduduk selamat yang masih bertahan di atas atap rumah. "Kita sudah beberapa kali menerima panggilan permintaan pertolongan dari para penduduk yang terjebak tersbut," ungkap Hoa melalui sambungan telepon. Pihak militer juga iku mengirim perahu karet untuk membantu penyelamatan korban.
Badai Mirinae juga pernah menghantam Filipina akhir pekan lalu dan menyebabkan 20 orang tewas, kemudian bergerak ke arah Laut Cina Selatan dengan kekuatan yang melemah. Kedua negara, baik Vietnam maupun Filipina, masih dalam upaya pemulihan dari bencana angin Taifun Ketsana. Di Manila kolaborasi Ketsana dan dua jenis badai lainnya menyebabkan banjir cukup hebat, hingga merenggut 900 korban jiwa. Sedang di Vietnam, Ketsana membunuh 160 orang.
Baca juga:
AP/ANGIOLA HARRY