TEMPO Interaktif, Rawalpindi - Sebuah ledakan bom di Kota Rawalpindi, Pakistan, menewaskan setidaknya 15 orang hari Senin. Serangan itu yang terkini sejak militer Pakistan melakukan serangan terhadap militan di barat laut negara itu.
Ledakan itu muncul saat pemerintah Pakistan mengumumkan hadiah hingga US$ 5 juta (Rp 47,8 miliar) untuk informasi penangkapan -hidup atau mati - pemimpin Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud dan para pembantu utamanya.
"Kami mendapatkan informasi bahwa 15 hingga 20 orang tewas," kata Rana Sanaullah, Menteri Hukum Punjab yang juga bertanggung jawab atas keamanan di provinsi itu, kepada Reuters terkait pemboman di Rawalpindi.
"Sekitar 20 orang tewas dalam ledakan," ujar Rao Muhammad Iqbal, kepala polisi wilayah itu.
Dengan terlibatnya angkatan darat dalam serangan terhadap Hakimullah dan pengikutnya di Waziristan Selatan, militan telah melakukan perlawanan dengan meningkatkan serangan bom terhadap target-target kota di seluruh negara itu.
Penyerangan di Rawalpindi, kota kembar dari Islamabad, terjadi di wilayah yang menjadi rumah bagi markas besar angkatan darat serta beberapa hotel.
"Itu merupakan ledakan besar. Asap membumbung dari daerah itu," kata Nasir Naqvi, yang menjalankan agen wisata dekat lokasi ledakan, kepada Reuters.
Stasiun TV memperlihatkan ambulans dan kendaraan polisi berlalu lalang di jalan-jalan dan para pejabat mengatakan mereka memperkirakan korban pemboman itu kemungkinan meningkat.
REUTERS | EZ