TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang konferensi perubahan iklim global COP 15 (Climate Change Conference of Parties 15), di Kopenhagen, Denmark, pada bulan Desember mendatang; perwakilan legislator dari 16 negara, Sabtu (24/10), mengadakan pertemuan permulaan dalam tajuk Forum Legislator Globe di Kopenhagen, Denmark.
Indonesia hadir dengan membawa dua isu, yakni degradasi dan deforestasi hutan serta kerusakan isi laut. "Ada banyak agenda, tapi dua isu utama ini yang akan kami perjuangkan agar bisa tembus ke COP 15 Desember nanti," ujar Bomer Pasaribu, wakil parlemen Indonesia di Forum Legislator Globe ini.
Presiden Globe Eropa sekaligus Ketua Komite Lingkungan dan Perencanaan Regional Parlemen Denmark, Steen Gade MP, membuka sekaligus meresmikan Forum. Pertemuan akan berlangsung tiga hari bertempat di gedung parlemen Denmark.
Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Ramussen MP, menjadi pembicara utama di hari pertama. Dia menekankan, dalam membahas isu perubahan iklim, para legislator peserta pertemuan ini bukanlah bertindak sebagai pengganti wakil pemerintah negaranya, meskipun begitu, mereka yang hadir diharapkan mau berupaya mendorong penerapan hukum-hukum internasional yang pro perubahan iklim di dalam lingkungan domestiknya.
Dari pertemuan ini, diharapkan dapat menelurkan kesepakatan dengan tiga poin target, yakni agar para legislator mampu mendorong gerakan ekonomi karbon rendah, menetapkan sejumlah prinsip legislatif pro perubahan iklim pada tingkat domestik, dan memberikan dukungan agar target kesepakatan perubahan iklim global pada 2012 bisa tercapai.
Ada 120 legislator yang datang dari 16 negara. Yakni Brazil, Kanada, Cina,Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, USA, Inggris dan Denmark sebagai tuan rumah. Hadir pula perwakilan Parlemen Eropa, serta sejumlah legislator ahli yang datang secara pribadi, dari Kolombia, Kamerun, dan Kongo. "Target kami,
pertemuan ini dapat membawa poin-poin kesepakatan yang nyata untuk dibawa ke pertemuan COP 15 mendatang," ujar Presiden Globe Eropa, Steen Gade kepada Tempo.
Menjawab pertanyaan Tempo, poin-poin nyata apa yang akan diperoleh negara-negara berkembang di Forum ini, termasuk Indonesia, Ketua Globe Internasional, Adam C.T. Matthews mengatakan, "justru para legislator negara peserta Forum termasuk Indonesia, yang kami harapkan mampu menyampaikan kepentingan domestiknya dengan fokus, jelas, dan jitu, sehingga dapat dibawa ke pertemuan COP 15 pada Desember mendatang."
Meskipun menjadi negara terbesar dari 16 negara peserta Forum, parlemen Indonesia hanya diwakili 1 orang, yaitu Bomer Pasaribu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Makanan.
Kepada Tempo, Bomer mengakui bahwa tim Indonesia memang kecil dan sulit bergerak dengan tim yang hanya seorang. "Anda lihat, negara-negara lain datang dengan delegasi yang besar," ujarnya. "Kita perlu dukungan lebih nyata dari pemerintah, bukan hanya untuk eksekutif. Tapi juga legislatif. Selama ini di DPR umumnya tidak peduli dengan isu-isu perubahan iklim," Bomer menambahkan.
HERMIEN Y KLEDEN (Kopenhagen, Denmark)