Mawar hasil rekayasa genetika bakal mulai dipasarkan 3 November oleh Suntory, perusahaan bir Jepang. Suntory, yang menyebut warna mawar itu bukan ungu tapi biru, memberinya nama Applause.
Tim ahli biologi yang yang melakukan rekayasa genetika adalah anak perusahaan mereka, Suntory Holdings Limited and Florigene, yang berpusat di Australia.
Pigmen mawar Applause itu, hampir 100 persen berwarna biru. Itu sebabnya, Suntory menyebutnya mawar biru, bukan ungu.
Sudah lama mawar dikembangkan dan ribuan varietas baru sudah muncul. Akibatnya sudah ada mawar putih, merah jambu, atau kuning di luar warna merah. Tapi karena mawar tidak memiliki pigmen delphinidin yang membuat kembang muncul unsur birunya, warna ini dianggap tidak mungkin.
Sejak 1990, Suntory Holdings and Florigene berusaha memasukkan gen warna biru dari kembang pansy yang berwarna ungu. Lima tahun silam, mereka menyatakan berhasil mengembangkan mawar biru itu dan baru 1998 mereka mendapat izin pengembanan secara luas.
Mawar ini mulai dijual pada 3 November mendatang ke sejumlah kota besar Jepang. Harga sekuncup mawar ungu ini masih mahal, 2000-3000 yen (Rp 200-300 ribu).
JAPAN TODAY/SUNTORY/NURKHOIRI