TEMPO Interaktif!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->, Islamabad – Pakistan mengatakan bahwa kelompok militan telah mengancam kedaulatan negara. Sepak terjang kelompok militan di negeri yang mempunyai persenjataan nuklir ini tak ada habisnya. Dalam sebulan dua bom bunuh diri telah menewaskan lebih dari 170 orang.
Krisis pembicaraan mengenai aksi mengatasi masalah ini, menurut panglima militer Jenderal Ashfaq Pervez Kayani harus segera dipecahkan. Pervez Kayani memberikan intruksi dalam pertemuan yang membahas situasi keamanan nasional dan menghadapi tantangan militer. “Kepemimpinan politik harus diterapkan dan membuat konsensus bersama untuk menghantam kelompok ekstrimis dan militan.”
Menurutnya, militer dan politisi harus bersatu menghadapi serangan elemen militan yang “serius mengancam kedaulatan dan integritas bangsa.”
Kelompok Militan ini, dalam aksinya tak hanya menghantui warga Pakistan dengan bom bunuh diri di berbagai keramaian. Namun, serangan-serangan sporadis yang dilakukan di beberapa tempat di jantung markas militer atau kepolisian Pakistan.
Bahkan anggota kelompok militan ini berhasil menyaru sebagai anggota militer dan berhasil menyandera beberapa tawanan. Pihak Pakistan yang melakukan serangan besar-besaran di Waziristan, sebagai basis kelompok militan di perbatasan dengan Afganistan tak banyak membuahkan hasil. Bahkan kelompok militan ini justru membuat serangan balasan yang menewaskan puluhan polisi dan tentara dalam pekan ini.
AP| REUTERS| NUR HARYANTO