The Pacific Tsunami Warning Centre pada Rabu (7/10) kemarin, mengeluarkan peringatan akan kemungkinan munculnya gempa bumi di dasar laut yang berpotensi tsunami di wilayah-wilayah di negara sepanjang Australia, New Zealand, dan Indonesia bagian Timur. Sesudah gempa bumi yang terjadi di wilayah-wilayah antara Vanuatu dan Kepulauan Solomon pada Rabu (7/10) kemarin. Dan sesudah gempa bumi yang menyerang Indonesia bagian barat pada pekan lalu, dan Tsunami di Filipina dan Samoa.
The US Geological Survey mengatakan pada Rabu (7/10), sebuah gempa bumi pertama dengan kekuatan 7,8 skala richter telah terjadi di Pulau Santo, Vanuatu, dengan kedalaman 35 kilometer dibawah permukaan tanah.
Gempa kedua terjadi dengan kekuatan 7,4 skala richter hanya 15 menit setelah gempa pertama, terjadi 35 kilometer di utara dari Pulau Santo, Vanuatu, pada kedalaman yang sama dengan gempa pertama.
Sedangkan gempa ketiga terjadi dengan kekuatan 5,7 skala richter didekat lokasi yang sama, terjadi satu jam kemudian.
Kerusakan fisik terjadi disekitar 200 pulau-pulau kecil di Vanuatu, akibat gempa ini. "Sejauh ini kami belum dapat laporan pasti, karena sejauh ini belum ada kontak ke Pulau Santo," ujar Take Rakau, jurubucara kepolisian Vanuatu ke Associated Press.
Akibat gempa ini, The Pacific Tsunami Warning Centre, Rabu (7/10), sempat mengeluarkan peringatan kemungkinan terjadi tsunami pada wilayah-wilayah sekitar ini, namun peringatan dibatalkan dalam beberapa jam kemudian.
Gempa terus-menerus menyerang kawasan ini, dalam satu minggu terakhir ini. Setelah pada pekan lalu, sebuah gempa sebesar 8,3 skala richter, menyerang kepulauan Samoa dan menyebabkan tsunami, yang membawa korban 180 orang tewas dan menyebabkan kerusakan di Samoa, Tonga, dan Filipina.
Sebagai antisipasi atas peringatan tsunami kemarin, di Fiji, pemerintah setempat mengevakuasi ratusan pekerja yang berada di gedung-gedung tinggi.
Sedangan di New Caledonia, wilayah milik Perancis, pemerintah setempat menutup sekolah-sekolah dan meminta warganya agar mengungsi ke wilayah-wilayah yang berada di dataran tinggi.
Sedangkan di New Zealand, dinas penanganan darurat setempat, mengeluarkan himbauan agar warga menjauhi garis pantai.
ALJAZEERA l WAHYUANA