TEMPO Interaktif , Tokyo – Hujan Lebat dan angin kencang menghalau wilayah barat laut Jepang. Badai dengan kekuatan penuh itu menerbangkan atap-atap dan lebih dari 10 ribu rumah rusak.
Jumlah korban masih belum bisa dihimpun namun bencana ini termasuk parah sejak tanah longsor di Jepang tahun 2007. Topan Melor, bertiup dengan kecepatan 216 kilometer per jam, dari Pulau Aami-Oshima di Jepang selatan yang kemudian menghantam Pualu Honshu. “Hujan sangat deras dan angin juga akan kuat mencapai daratan,” ujar juru bicara prakiraan cuaca.
Beberapa atap rumah terlihat terbang di tiup angin, namun belum ada laporan orang terluka. “Kami menyarankan orang-orang yang direncanakan dievakuasi segera dilakukan sebelum angin menjadi lebih kuat.” ujar pejabat bencana alam lokal Koki Ishino.
Warga disarankan untuk menutup pintu dan jendela kaca, serta mengisi bak air untuk berjaga-sewaktu-waktu suplai air berhenti. Topan Melor membuat tanah longsor di Honshu, Kamis lalu. Topan ini hampir menyerupai badai yang datang pada tahun 1959 dan menewaskan ribuan orang.
AP| NUR HARYANTO