TEMPO Interaktif , Tokyo - Misteri kematian mantan perdana menteri Jepang Shoici Nakagawa mulai sedikit terkuak. Dalam otopsi ditemukan ketidaknormalan jantung dan alkohol dalam darahnya. Namun, penyebab kematian menteri yang pernah mabuk saat jumpa pers ini belum diputuskan.
Nakagawa yang berusia 56 tahun, ditemukan tewas di rumahnya Minggu (4/10). Tak ada tanda-tanda bunuh diri dalam kasus kematiannya –meski kematiannya mengingatkan kematian ayahnya yang bunuh diri pada awal tahun 1980, pada usia yang sama. Diakui bahwa Nakagawa adalah peminum.
Akhir-akhir ini diketahui Nakagawa mengalami imsonia atau susah tidur. Lelaki ini ditemukan tewas di atas tempat tidurnya, dengan pil tidur berserakan di meja di dekatnya.
Kematiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak, termasuk Perdana Menteri yang baru Yukio Hatoyama. Dia mengunjungi rumah Nakagawa. “Saya tidak sekedar kecewa,” aku Hatayama kepada wartawan.
Nakagawa menyatakan mundur dari jabatannya pada Februari lalu. Dia mendapat kritikan tajam dalam penampilannya yang memalukan saat jumpa pers dalam petemuan menteri keuangan G7 di Roma. Nakagawa terlihat bermata merah dan berbicara tidak jelas maksudnya di hadapan wartawan berbagai bangsa.
REUTERS| AP| NUR HARYANTO