TEMPO Interaktif, Taipei - Setelah menyapu Filipina, kini cepat dan pasti Topan Parma berhembus menuju Taiwan. Kondisi ini memaksa enam ribu penduduk desa di pinggir laut mengungsi. Hujan lebat dan tanah longsor mengancam penduduk yang belum lama diguncang bencana alam ini.
Evakuasi difokuskan di wilayah selatan Taiwan, yang baru saja porak poranda akibat Topan Morakot pada Bulan Agustus. “Para pengungsi sudah direlokasi. Mereka semua aman,” ujar Andrew Cheng, pejabat Komisi Keamanan dan Pencegahan Bencana Nasional Taiwan. “Dalam 24 jam sampai 48 jam akan sangat kritis keadaannya. Kami mengamati dari dekat bagaimana hujan yang dibawa Topan Parma.”
Lebih dari tiga ribu penduduk Pingtung, Taiwan selatan dan dua ribu penduduk Kaohsiung meninggalkan rumah mereka. Sementara di kawasan timur, evakuasi dilakukan di Yilan, Hualien dan Taitung. Topan Parma mempunyai kekuatan mencapai 250 kilometer di barat laut Oluanpi. Kecepatan akan menurun menjadi 126 kilomter per jam.
Pemerintah Taiwan sebelumnya mendapat kritikan tajam karena kurangnya reaksi dari korban Topan Morakot dan menggoyahkan kedudukan presiden Taiwan Ma Ying-jeou.
AP| NUR HARYANTO