TEMPO Interaktif, Johor Baru - "Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar" teriak massa ketika peti jenazah Noor Din M Top tiba di masjid Nurul Iman, Kampung Melayu, Pontian Besar Kiri, Johor Bahru, Malaysia kemarin sore.
Usai disalatkan, jasad gembong teroris yang ditembak mati Tim Detasemen Khusus 88 Markas Besar Kepolisian RI itu dibawa ke mobil jenazah. Massa terus memekikkan "Allahu Akbar" hingga jasad dikuburkan di lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari masjid.
Begitu turun dari mobil jenazah, massa kembali menerikan "Allahu Akbar ... Allahu Akbar...Allahu Akbar". Noor Din dikubur di pemakaman Islam Kampung Melayu, Pontian Besar Kiri, tepat di belakang rumah orang tuanya.
"Dia dikubur di sini atas permintaan keluarga. Di pemakaman ini pula, kedua orang tua Noor Din dikuburkan dan sebulan lalu abangnya yang nomor satu meninggal dan dikuburkan di sini juga," kata salah seorang abang ipar Noor Din yang enggan disebutkan namanya. Semua keluarga Noor Din hadir dalam pemakaman.
Ayah Noor Din, Mochamad Top, memiliki tiga orang istri dan ibu Noor Din adalah istri nomor dua dengan 13 anak. Noor Din merupakan anak bungsu dari 13 bersaudara. "Kami tidak ada penyambutan atau acara khusus. Setelah dikuburkan seperti biasa diadakan tahlilan di masjid kemudian di rumah," kata Ida, salah seorang kerabat yang lain.
Ada sekitar 300 orang yang hadir di kuburan Noor Din. Mereka termasuk keluarga, tetangga, dan teman-temannya. Kurang lebih 50 polisi mengamankan pemakaman itu.
"Saya teman seangkatan Noor Din waktu di sekolah dasar. Ia anak baik dan pintar. Terakhir berpisah pada usia 15 tahun. Ketemu lagi sudah menjadi dosen di Universiti Teknologi Malaysia Johor Bahru. Saya mendengar berita dia sedang dikejar-kejar pemerintah era Mahathir Mohamad. Ia sudah meninggal. Saya datang karena sebagai teman lama di waktu kecil," kata seorang laki-laki yang enggan disebutkan namanya sambil meneteskan air mata.
Peti jenazah Noor Din sempat dibuka. Keluarga dan beberapa wartawan diberikan kesempatan untuk mengambil fotonya. Setelah itu, istri Noor Din, Siti Rahmah, meletakan tanah di dalam peti. Jenasah Noor Din dimasukan ke liang kubur bersama petinya kemudian diuruk dengan tanah.
Usai dikuburkan seorang imam membacakan doa didampingi beberapa keluarga Noor Din. Upacara penguburan selesai dan massa kemudian bubar. Tak ada pidato terakhir dari keluarga.
ANTARA