TEMPO Interaktif, New York – Apabila ada orang kehilangan uang mencapai 2,8 triliun dalam satu tahun, apakah akan jatuh miskin? Belum tentu, itu pasti jawabnya. Orang-orang kaya di Amerika Serikat menurut Forbes tak lagi bisa membanggakan jumlah pundi-pundi hartanya.
Dalam daftar 400 orang terkaya di dunia, menurut majalah Forbes, warga terkaya Amerika menunjukkan kekayaan mereka telah menurun mencapai US$ 300 miliar atau sekitar Rp 2,8 trilun, dari jumlah kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 1.57 triliun ke US$ 1.27 triliun. Kerugian itu termasuk sejumlah US$ 40 miliar untuk peringkat sepuluh terkaya di Amerika.
Penurunan tersebut dapat disebabkan krisis ekonomi global, yang mempengaruhi modal dan pasar perumahan, serta penipuan dan perceraian, menyebabkan 314 anggota kembali mencatat kerugian.
Warren Buffett tetap menempati posisi kedua terkaya, meski mesin uangnya di sejumlah saham dan investasi digerus oleh resesi dunia. Buffett kehilangan US$ 10 miliar dalam 12 bulan terakhir.
Pembawa acara Oprah Winfrey juga termasuk yang parah tertimpa musibah krisis. Dia kehilangan Kekayaannya mencapai US$ 400 juta. Sedang 32 nama orang kaya teratas, termasuk Sir Allen Stanford, terlempar dari daftar orang kaya.
Di antara mereka, juga ada mantan miliarder Google Omid Kordestani. Selain krisis, perceraian juga telah memaksanya keluar dari top 400 orang terkaya. Sedangkan, Bos Microsoft Bill Gates tetap menduduki posisi puncak dari daftar, dengan perkiraan kekayaan mencapai US$ 50 miliar. Padahal, kekayaan Gatestahun lalu mencapai US$ 57miliar.
Meskipun Fobers banyak mencatat orang-orang kaya itu kehilangan uang banyak, namun telah terbukti ada yang mampu mendulang kekayaan pada saat-saat ketidakpastian ekonomi. David Tepper contohnya, manajer investasi hedge fund di Bank of America memiliki nilai bersih kekayaan meningkat sebesar 70 persen. Begitu pula dengan pemilik Dallas Cowboys Jerry Jones berhasil menjual lisensi kepada penggemar, yang membuatnya bisa melunasi utang sebesar US$ 425juta.
SKYNEWS| NUR HARYANTO