Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qaddafi Kuasai Panggung Majelis Umum PBB  

image-gnews
AP Photo/Richard Drew
AP Photo/Richard Drew
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin eksentrik dari Libya, Muammar Qaddafi, untuk pertamakali tampil berpidato di Majelis Umum PBB di New York, Kamis (23/9). Pidato itu sangat nyeleneh, bukan cuma waktunya tapi juga cara, gaya, dan isinya.

Tiap pemimpin negara sering kali melebihi waktu jatah pidato yang hanya 15 menit. Presiden Amerika Barack Obama, misalnya, berpidato 36 menit atau lebih dari dua kali jatah yang diberikan.

Tapi Qadhafi luar biasa molornya. Ia berpidato sepanjang 126 menit alias lebih dari enam kali jatah waktu yang diberikan.

Terakhir kali ada yang berpidato begitu lama di Majelis Umum PBB adalah Presiden Fidel Castro dari Kuba pada 1960. Saat itu tema pidatonya menyebut semua negara lemah menghadapi ancaman agresi Amerika Serikat.

Sebagian besar pemimpin dunia tampil dengan pakaian resmi barat--dengan jas dan dasi--yang tidak mencolok. Tapi Qadhafi tampil dengan pakaian tradisional Libya. Jubah itu masih ditambah pin berbentuk benua Afrika yang mengkilap.

Sebelum Qadhafi, yang mendapat jatah berpidato adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Saat Obama berpidato, ruangan sidang Majelis Umum PBB itu pnuh.

Tapi saat Qadhafi menyelesaikan pidato, separuh orang di dalam sudah keluar duluan. Separuh sisanya yang didalam tampak bertanya-tanya, marah, kelelahan, atau malah tertawa.

Termasuk yang meninggalkan ruang sidang dari awal adalah delegasi Amerika. Mereka meninggalkan ruang sehingga yang mendengarkan Qaddafi tinggal staf rendahan yang bertugas mencatat pidato.

Presiden Majelis Umum yang kebetulan sedang di tangan orang Libya, Ali Treki, mempersilahkan Qaddafi naik ke panggung dan memperkenalkan sebagai "raja di raja".

Meski namanya sudah disebut, Qaddafi tidak juga naik ke panggung, ia berada di kursinya selama 15 menit untuk bersalaman dan berbicara dengan beberapa orang sehingga hadirin yang lain terdiam bingung.

Akhirnya ia naik ke podium dengan membawa lembaran kertas catatan warna kuning dengan huruf-huruf Arab besar. Ia juga memegang buku kecil Piagam PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak pemimpin menyiapkan naskah pidato dengan serius. Tapi Qaddafi agaknya tidak. Jelas, lembaran kertas kuning itu adalah ringkasan tema yang ia meski bicarakan dan baru saja ia buat. Mungkin saat Obama berpidato.

Dalam pidatonya, ia mengkritik struktur PBB termasuk di dalamnya adalah lima anggota tetap Dewan Keamanan yang memiliki hak veto. Mestinya, kata Qaddafi, Dewan Keamanan tunduk pada Majelis Umum PBB karena ini adalah "parlemen dunia".

"Itu mestinya tidak diberi nama Dewan Keamanan tapi "Dewan Teror"," kata Qaddafi.

Saat mengecam PBB ini ia sedikit menyobek Piagam PBB. Perdana Menteri Inggris Gorden Brown yang tampil belakangan memulai pidato dengan mengatakan, "Saya berdiri di sini untuk mendukung Piagam PBB, bukan untuk menyobeknya."

Patut diingat, Inggris termasuk diuntungkan dengan Piagam PBB karena menjadi satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Jika waktunya sudah molor terlalu lama, meski presiden Majelis Umum menghentikannya. Tapi yang menjadi presiden adalah orang Libya, Treki, jadi Qaddafi bisa jalan terus.

Ia juga meminta mereka yang menyebabkan pembantaian massal di Irak diadili. Taliban mestinya berhak membangun negara Islam. Ia curiga flu babi itu sengaja dibuat di laboratorium sebagai senjata rahasia. Malah, ia sempat menuntut agar pembunuhan John F. Kennedy dan Martin Luther King diusut sampai tuntas.

Qaddafi juga mengusulkan markas PBB dipindah ke Libya karena sebagian besar para pemimpin dunia mengalami jet lag saat terbang. Ia kembali mengusulkan pemecahan masalah Israel-Palestina dengan membentuk negara bernama Isratina--Israel dan Palestina digabung menjadi satu.

AP/NYT/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).