TEMPO Interaktif, Jakarta -
Teriakan anti zionis Israel, Amerika Serikat dan antek-anteknya termasuk Kerajaan Saudi Arabia menggema di depan Kedutaan AS di Jalan Merdeka Selatan Jakarta. Panas terik siang senin itu seolah tak dipedulikan sekitar 1.500 orang yang terdiri dari ; kaum ibu, anak-anak, pemuda dan orang tua. Mereka erus bersemangat mengutuk AS yang selalu melindungi Israel.
Kelompok itu mendorong agar merebut Masjid Al-Aqsa (Quds) di Palestina dari tangan zionis Israel. Acara rutin tiap pekan menjelang akhir Ramadhan itu berasal dai seruan almarhum Imam Khomeini pada 7 Agustus 1979. “Saya menyeru seluruh kaum muslimin di dunia untuk menjadikan Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan sebagai Hari Al_quds, dan melalui demonstrasi solidaritas kaum muslimin sedunia, mengumandangkan dukungan mereka atas hak-hak rakyat muslim.”
Selain di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, demonstrasi damai berjalan kaki menuju kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Menara Thamrin, Jakarta. Selain membawa bendera merah putih, bendera Palestina, foto pejuang Libanon Hassan Nasrallah juga foto-foto anak-anak dan warga sipil yang dibantai tentara Israel. Sambil berjalan kaki massa juga mengaakan aksi teaterikal menggambarkan anak-anak dan perempuan yang teranta digebuki tentara Israeal dengan senjata api modern siap ditembakkan.
Dalam seruan yang dibacakan oleh Mujtahid Hashem dari Voice of Palestina pada akhir acara disebutkan beberapa butir anara lain ; menolak segaa bentk resolusi PBB yang mengingkari hak menentukan nasib sendiri bagi Bangsa Palestina. “Kami juga menolak segala bentuk kerjasama Indonesia dengan rezil illegal zionis Israel,”teriak Mujtahid dari atas kendaraan sewaan.
Pernyataan terakhir itu untuk menegaskan adanya kabar dagang Israel sudah dibuka di Indonesia dan bisnis gelap senjata Pindad – Israel. Selain demonstrasi Selasa sore, 15 September digela acara pemutaran film, nasyid, dan seminar tentang perjuangan dan dukungan terhadap Bangsa Palestina di Sucofindo Building, Pancoran, Jakarta Selatan. (AT)