TEMPO Interaktif, Bagdad - Militer Amerika Seerikat bersiap-siap meninggalkan Irak dalam apa yang dianggap perpindahan orang dan peralatan terbesar dalam sejarah militer modern, yaitu memindahkan lebih dari 1,5 juta keping peralatan dari tank hingga antena bersama pasukan seukuran sebuah kota kecil.
Operasi besar-besaran itu sudah berjalan satu tahun menjelang 31 Agustus 2010, batas waktu untuk menarik semua pasukan tempur AS dari Irak, dan memperlihatkan bahwa militer Amerika telah melakukan tahapan rencana keluar dari Irak yang kemungkinan berbiaya miliaran dolar.
Tujuan operasi itu adalah untuk menarik puluhan ribu tentara dan sekitar 60 persen peralatan keluar dari Irak pada akhir bulan Maret tahun depan, kata Brigjen Heidi Brown, wakil komandan yang bertugas mengawasi penarikan, kepada The Associated Press dalam salah satu wawancara detail bagaimana rencana militer AS meninggalkan Irak.
Konvoi yang membawa segala sesuatu dari truk lapis baja hingga radio telah berlangsung hampir setiap hari melalui selatan Irak ke Kuwait dan wilayah padang pasir barat ke Yordania sejak Presiden Barack Obama mengumumkan tenggat waktu untuk menarik pasukan tempur, menarik hingga 50 ribu tentara di bawah kesepakatan keamanan Amerika-Irak sampai akhir tahun 2011.
Pertama keluar, kata Brown, merupakan penarikan awal dari sebuah brigade tempur Angkatan Darat sekitar 5.000. Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan satu brigade akan ditarik pada akhir tahun, sebulan lebih awal dari jadwal, jika kekerasan di Irak tidak meningkat melebihi tingkat saat ini.
Kemudian diikuti oleh Korps Marinir, di mana telah dikirim keluar sekitar separuh dari 22 ribu tentara dan lebih dari 50 persen peralatan mereka sejak bulan Mei. "Dalam enam bulan atau kurang, mereka akan pergi," katanya.
Militer AS juga berencana untuk mengurangi pasukan sipil dari sekitar 130 ribu menjadi antara 50 ribu dan 75 ribu hingga September 2010. Yang tersisa akan melakukan tugas-tugas tambahan dari pasukan yang berangkat, kata Brown.
Hampir 300 pangkalan dan pos Amerika yang saat ini berada di Irak akan menyusut menjadi 50 atau kurang berdasarkan tenggat waktu presiden, kata Brown.
Istana Al Faw di Baghdad, yang berfungsi sebagai markas militer AS, adalah salah satu yang akan diserahkan kepada Irak, katanya.
Biaya untuk memindahkan pasukan Amerika belum sepenuhnya dihitung oleh Pentagon karena tidak segera jelas berapa banyak peralatan yang akan dikembalikan ke Amerika Serikat, disumbangkan ke Irak, atau dikirim ke Afganistan, menurut para pejabat.
Namun, Kantor Akuntabilitas Pemerintah independen melaporkan pada Kongres awal tahun ini bahwa penarikan itu akan menjadi "upaya masif dan mahal" yang mungkin akan meningkatkan biaya perang hingga miliaran dolar. Juga diperkirakan tambahan sebesar US$ 12 miliar hingga US$ 13 miliar per tahun diperlukan selama dua tahun menyusul penarikan itu untuk pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian peralatan kembali dari Irak.
Tidak pernah sejak perang Vietnam, Amerika menarik begitu banyak pasukan dan begitu banyak peralatan dengan tenggat waktu yang ketat.
Brown mengatakan penarikan bertahap pasukan dan peralatan bisa dihentikan setiap saat, jika, misalnya, pemerintah Irak meminta pasukan AS untuk tinggal lebih lama karena meningkatnya kekerasan.
Salah satu tantangan terbesar adalah menggerakkan jutaan ton peralatan.
"Hal paling mudah untuk dipindahkan adalah tentara. Anda menempatkan mereka di atas pesawat dan menerbangkan mereka keluar. Peralatan paling berat akan menjadi hal yang sulit," kata Tim Brown, seorang analis intelijen dan militer di GlobalSecurity.org, yang mengikuti isu-isu keamanan dan pertahanan. "Mereka telah merencanakan ini selama beberapa tahun ... dan itu mungkin masih sangat besar."
Pihak militer telah mengidentifikasi lebih dari 1,5 juta keping peralatan, dari tank hingga antena, yang perlu dikirim keluar dari Irak, kata Brown.
Di dalam rencana tersebut, banyak peralatan yang akan dipindahkan melalui darat ke Kuwait (530 kilometer selatan Baghdad) dan pelabuhan Aqaba Jordan (lebih 800 kilometer sebelah barat daya Bagdad), di mana akan dikirim kembali ke Amerika atau dikirim ke Afghanistan, kata Brown. Beberapa kemungkinan akan dikirim melalui Turki juga.
"Kami akan menggunakan segala cara yang diperlukan: udara, kereta api Irak, jalan raya. Apa pun yang diperlukan," kata Brown.
Amerika juga telah mulai menyumbangkan item-item tertentu, seperti dinding penahan ledakan, meja, televisi, dan pendingin udara, yang dianggap terlalu mahal untuk dipindahkan. Hingga senilai US$ 15 juta peralatan seperti itu per pangkalan dapat diserahkan kepada Irak, kata Brown.
Tidak ada keputusan terkait apakah Amerika akan menyumbangkan peralatan militer, ujarnya.
AP | ERWIN Z