TEMPO.CO, Jakarta - Israel menyerang lokasi militer di Iran pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024. Serangan itu tak ditujukan ke target minyak dan nuklir yang paling sensitif di negara itu. Sekutu dan negara-negara di Timur Tengah meminta kedua negara untuk menahan diri.
Risiko terjadinya konflik yang lebih luas antara Israel dan Iran yang bersenjata lengkap telah mengguncang kawasan yang sudah bergolak karena peperangan di Gaza dan Lebanon. Belum jelas apakah serangan Israel ke Iran akan memicu eskalasi lebih lanjut.
Militer Israel mengatakan sejumlah jet telah menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar terhadap pabrik rudal dan lokasi lainnya. Israel memperingatkan musuh bebuyutannya yang bersenjata lengkap untuk tidak membalas. Berikut respon negara-negara Arab atas serangan tersebut:
Arab Saudi
Sementara itu, Arab Saudi mengutuk serangan terhadap Iran. Arab Saudi menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatannya dan pelanggaran hukum dan norma internasional. “Kerajaan menegaskan pendiriannya yang teguh dalam penolakannya terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan tersebut dan perluasan konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara dan masyarakat di kawasan tersebut,” demikian bunyi pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Nasional Saudi (SPA).
“Kerajaan mendesak semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan mengurangi eskalasi.”