Sesuai dengan sistem politik di Thailand, raja memegang kekuasaan politik tertinggi, yang bisa mempengaruhi keputusan pihak eksekutif maupun yudikatif. Para demonstran yang diorganisasi oleh United Front for Democracy Against Dictatorship, organisasi para pendukung Thaksin, berharap raja bisa mengampuni dan memberikan Thaksin kesempatan untuk pulang ke Thailand. Mereka berharap, massa demonstrasi akan terus bertambah hingga mencapai 100.000 orang untuk lebih memperkuat tekanan kepada raja.
Panitia demonstrasi mengklaim mereka telah berhasil membuat petisi untuk pengampunan Thaksin yang ditandatangani oleh sedikitnya lima juta orang pendukung petisi. "Saya mengucapkan terima kasih banyak terhadap semua pendukung petisi ini, yang telah mempunyai sikap yang baik terhadap saya dan juga masa depan Thailand," ujar Thaksin melalui video yang disiarkan disela-selan demostran.
Pihak kerajaan, rencananya akan menerima 11 orang perwakilan dari demonstran, yang akan memberikan petisi ini. Betisi yang ditanda tangani 5 juta orang itu, telah dibungkus dalam puluhan kotak peti yang berbalut bendera merah, dan dipanggul ratusan orang para demonstran, yang rencananya akan diserahkan kepada raja.
Massa demonstran kebanyakan berasal dari daerah-derah pendukung Thaksin, terutama dari daerah di kawasan utara Thailand dan Timur.
Mayor Jendral Vichai Sangkapai, Komandan Polisi, mengatakan sekitar 30.000 demostran telah bergabung dalam aksi ini, dan sekitar 1.500 polisi telah dikerahkan untuk menjaga suasana. "Sejauh ini, semua berlangsung normal dan damai," ujar Sangkapai kepada AFP pada Senin siang.
Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra, terguling dari kekuasaannya melalui kudeta militer tak berdarah pada September 2006. Pada awal 2008, ia kembali ke Thailand setelah partai pendukungnya kembali memenangkan pemilihan umum, namun tak begitu lama melarikan diri keluar negeri lagi, setelah pengadilan setempat mendakwanya dalam tuduhan kasus korupsi. Sejak itu ia berpindah-pindah tempat tinggal, Inggris, Hongkong, Cina, Dubai, sempat di Bali, dan kini memegang paspor diplomatik Nicaragua dan sebuah negera di Balkan.
Lawan pendukung Thaksin, adalah kelompok berkaus Kuning, pendukung perdana menteri yang saat ini sedang berkuasa, Abhisit Vejjajiva. Beberapa bulan lalu, kedua kelompok sempat terjadi berapa kali bentrokan, namun dalam demostrasi kali ini, tak terlihat provokasi dari kelompok kuning.
AFP l BBC l STRAIT TIMES L WAHYUANA