Topan Morakot telah menghantam kawasan Pantai Timur Cina, yang menyebabkan jutaan orang harus diungsikan dari wilayah-wilayah sekitar pantai, sejak Senin (10/8) awal pekan ini. Badai ini semula bergerak dari wilayah Cina, seperti provinsi Zhejiang, Fujian, Anhui dan Jiangsu, dan kini merambah Taiwan. Taiwan sejauh ini, diberitakan yang paling menderita akibat badai ini. Sekitar 500 orang tewas.
Di Cina tak kurang satu juta orang diungsikan untuk keselamatan dari badai ini. Sedang di Taiwan ribuan orang terkubur akibat terlambat mengantisipasi. Saat ini, Sabtu (15/8) tim SAR Taiwan masih terus berupaya mengevakuasi ribuan warga yang terjebak banjir di kawasan Selatan dan Tengah Taiwan. Tak kurang dari 50.000 tentara turut dikerahkan untuk membantu penanganan.
Akibat Topan Morakot yang disertai hujan deras, wilayah Taiwan dilanda banjir dan gelombang laut yang naik secara dahsyat. Menyebabkan jembatan roboh, apartemen runtuh, rumah hanut, kerusakan infrastruktur dan ribuan warga diwilayah selatan kehabisan makanan dan minuman. Helikopter dan pesawat, menjadi sarana satu-satunya untuk menempuh wilayah-wilayah terparah, akibat kerusakan infrastruktur yang parah.
Polisi nasional Taiwan telah mengumumkan kepada warga yang kehilangan saudaranya di tempat-tempat bencana agar menyediakan sampel DNA untuk melacak keberadaan korban. Karena banyak korban yang tak bisa dievakuasi dalam keadaan utuh.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, memperkirakan kerugian akibat bencana ini sekitar Rp 34 triliun. Kabinet Ma telah mengadakan rapat darurat dan telah berjanji akan menyediakan anggaran khusus untuk mengganti semua kerugian.
Aktor Hongkong Andy Lau dan aktris Cina Jet Li termasuk diantara beberapa selebritis yang turun tangan mengumpulkan bantuan untuk menolong korban, dan telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1,1 trilyun untuk disumbangkan kepada para korban.
Meskipun secara politik Cina tak mau mengakui keberadaan negara Taiwan, namun untuk alasan kemanusiaan, Cina telah mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi korban dari tempat-tempat yang sulit.
Komunitas internasional dari berbagai negara juga telah mengumpulkan bantuan sekitar Rp 200 miliar untuk membantu korban. Vatican menyumbangkan Rp 500 juta dan Paus Benedict XVI telah meminta misa khusus untuk mendoakan para korban.
Diwilayah Taitung, Taiwan Selatan, diperkirakan masih sekitar 3.700 orang terjebak di wilayah-wilayah yang belum terjangkau. Sedangkan di Chiayi diperkirakan masih 9.000 orang terjebak dalam badai. Puluhan pesawat telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban, namun belum semua dapat diselamatkan. Di Kaohsing, wilayah terparah, ratusan tim SAR dan ribuan tentara dikerahkan untuk mengevakuasi 2.000 orang.
Topan Morakot telah beberapa kali menyerang Taiwan, namun Presiden Ma pada Jumat (14/8) mengatakan, Topan kali ini diperkirakan lebih parah daripada Topan serupa yang menyerang tahun 1959, ketika itu 667 orang tewas dan 1.000 orang hilang.
AFP l WAHYUANA