TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman yang dirilis oleh Media Militer Hizbullah mengungkapkan spesifikasi rudal balistik jarak pendek Qader-1, yang digunakan dalam serangan bersejarah terhadap markas Mossad Israel di Tel Aviv.
Kelompok Hizbullah Lebanon Rabu, 25 September 2024, mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan sebuah rudal ke Tel Aviv untuk pertama kalinya, dengan target markas besar badan intelijen Israel, Mossad. Badan mata-mata Israel ini dituding sebagai penyebab dari gelombang pembunuhan para komandan Hizbullah baru-baru ini dan ribuan ledakan alat komunikasi yang digunakan oleh para anggotanya, yang menewaskan puluhan orang.
Media Israel, termasuk situs berita Times of Israel, mengutip pernyataan militer yang menyatakan bahwa rudal Hizbullah dicegat oleh sistem pertahanan David's Sling, pencegat jarak menengah dan jarak jauh, ketika mendekati target di pinggiran kota Tel Aviv. Sirene terdengar di Tel Aviv dan kota-kota lain di Israel tengah.
Meskipun komando militer Israel mengatakan bahwa rudal tersebut berhasil dicegat sebelum mencapai targetnya, serangan Rabu menunjukkan beberapa kemampuan canggih Hizbullah dan menandai sebuah preseden penting dalam Pertempuran Banjir Al Aqsa yang sedang berlangsung.
Qader-1
Qader-1 adalah rudal balistik permukaan-ke-permukaan jarak pendek taktis yang dilengkapi dengan kendaraan masuk kembali yang dapat bermanuver (MaRV), yang memiliki hulu ledak seberat 500 kg.
Spesifikasi:
Kaliber: 620 mm
Panjang: 7665 mm
Berat total: 2.870 kg
Berat hulu ledak: 500 kg
Jangkauan: 190 km
Dengan spesifikasi ini, Hizbullah telah memamerkan senjata taktis unik yang belum pernah digunakan atau dipamerkan oleh faksi perlawanan lain di wilayah tersebut.
Hulu ledak ini juga mampu melakukan manuver di udara dan dapat secara tepat menyerang targetnya.
Perlu dicatat bahwa senjata semacam itu dilengkapi dengan sistem pemandu dan peralatan elektronik lainnya, yang membedakannya dengan senjata artileri roket Hizbullah yang tidak berpemandu, seperti roket Katyusha dan Fadi.
Sistem Qader juga berhadapan dengan pertahanan udara Israel tingkat tinggi, memaksa penjajah itu untuk mengerahkan sistem Arrow dan David's Sling yang sangat berharga jika terjadi serangan, mirip dengan peristiwa hari Rabu. Selain itu, pencegat Tamir dari Iron Dome tidak akan berguna dalam kemungkinan serangan tersebut.
Penembakan rudal Qader-1, Rabu, menunjukkan bahwa Hizbullah mempertahankan persenjataan strategisnya, meskipun ribuan serangan Israel di Lebanon yang diduga dimaksudkan untuk menargetkan peluncur dan situs-situs Hizbullah, namun malah menewaskan ratusan warga sipil, sehingga memicu respon yang lebih kuat dari Hizbullah.
REUTERS | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Tak Ada Informasi yang Jelas, Palestina Tolak 88 Jenazah yang Dikirim Israel ke Gaza