Pejabat Amerika dengan segera menolak tuduhan itu. Pejabat keamanan Amerika di Irak mengatakan, tiga orang itu hanyalah pelancong yang tersesat di daerah pegunungan di mana perbatasan Iran-Irak tidak jelas.
Ini merupakan kasus pertama sejak penahanan wartawan Amerika Roxana Saberi, yang kemudian dibebaskan setelah mendapat tuduhan melakukan kegiatan mata-mata. Sementara hubungan Iran dan Amerika sedang meruncing, sejak Ahmadinejad terpilih kembali dalam pemilu yang digelar 12 Juni lalu.
Tiga orang Amerika itu, adalah wartawan lepas Shane Bauer, bersama pacarnya Sarah Shourd dan Yosua Fattal – naik gunung di wilayah Kurdi, Irak utara. Wilayah ini dekat dengan perbatasan Iran yang dikenal subur dengan tumbuh-tumbuhan, kacang-kacangan, dan pohon buah.
Baca Juga:
Kepala keamanan Irak di kawasan Sulaimaniyah mengatakan ini sebagai tanda buruk dengan hilangnya tiga orang Amerika itu ketika mereka menyeberang ke Iran dan ditangkap pada Hari Jumat. Dia mendesak pihak berwenang Iran untuk membebaskan mereka.
"Penyelidikan kami membuktikan tidak ada alasan politik atau militer untuk melintas perbatasan. Mereka hanya melakukan kesalahan," kata pejabat Irak, Hakim Qadir Humat Jan. "Mereka datang sebagai wisatawan. Tidak mungkin mereka mata-mata. Mereka tak punya banyak uang, tinggal di hotel murah, naik bis yang padat dan mereka masuk wilayah hukum Kurdi.”
Seorang anggota dewan Iran dan anggota parlemen dari Komite Keamanan Nasional menolak bahwa orang Amerika itu adalah wisatawan. Mereka mengatakan, pihak berwenang telah menyelidiki apakah mereka akan dituntut sedang melakukan kegiatan spionase.
"Sesungguhnya kita dapat mengatakan bahwa mereka datang sebagai mata-mata," kata Mohammad Karim Abedi, stasiun televisi Al-Alam. "Pihak pemerintah akan memutuskan apakah mereka mata-mata atau tidak. Jika terbukti mereka mata-mata, prosedur hukum yang diperlukan akan menuntut mereka."
AP| NUR HARYANTO
Baca Juga: