TEMPO.CO, Jakarta - Layanan rumah sakit terganggu di beberapa kota di India pada Selasa, 13 Agustus 2024 setelah menyebarnya protes dokter di seluruh negeri terhadap dugaan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter berusia 31 tahun di kota bagian timur Kolkata. Tayangan televisi menunjukkan ribuan dokter berbaris pada Senin untuk memprotes insiden di rumah sakit yang dikelola pemerintah. Mereka menuntut keadilan bagi korban dan tindakan keamanan yang lebih baik.
Aksi protes itu melumpuhkan layanan kesehatan di negara bagian Benggala Barat. Aksi meluas ke seluruh negeri pada hari Selasa, diikuti oleh lebih dari 8.000 dokter pemerintah di negara bagian Maharashtra barat, rumah bagi ibu kota keuangan Mumbai. Pekerjaan di semua departemen rumah sakit kecuali layanan darurat terhenti.
Di ibu kota, New Delhi, para dokter muda mengenakan jas putih membentangkan poster bertuliskan, "Dokter bukan samsak tinju." Mereka duduk dalam aksi protes di luar sebuah rumah sakit pemerintah yang besar untuk menuntut penyelidikan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar Reuters Television.
Ribuan pasien terlantar akibat protes serupa di kota-kota seperti Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya. "Kondisi kerja yang tidak manusiawi, beban kerja yang tidak manusiawi, dan kekerasan di tempat kerja adalah kenyataan," kata Asosiasi Medis India, kelompok dokter terbesar di negara tersebut, kepada Menteri Kesehatan JP Nadda dalam sebuah surat.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.