TEMPO.CO, Jakarta - Aljazair pada Sabtu mengatakan pihaknya mendesak sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Selasa 13 Agustus 2024 untuk membahas serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza.
Setidaknya 100 pengungsi Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika pesawat Israel menargetkan warga Palestina yang sedang melaksanakan salat subuh di Sekolah Al-Tabin di lingkungan Al-Daraj.
Permintaan Aljazair, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, untuk mengadakan pertemuan darurat tersebut muncul “sebagai tanggapan terhadap perkembangan serius baru-baru ini di wilayah pendudukan Palestina, terutama setelah serangan udara yang dilakukan oleh tentara pendudukan Zionis di sekolah Al-Tabin,” kantor berita resmi Aljazair melaporkan, mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya di New York.
Dikatakan bahwa “permintaan tersebut dibuat melalui konsultasi dengan Negara Palestina” dan “didukung oleh negara-negara anggota Dewan Keamanan lainnya (tidak disebutkan secara spesifik).”
Dengan adanya pengeboman terhadap sekolah tersebut, jumlah sekolah yang menjadi sasaran tentara Israel di Kota Gaza pada minggu lalu telah meningkat menjadi enam, menurut penghitungan Anadolu.
Meskipun ada seruan pada Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melakukan serangan mematikannya terhadap Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan negara tersebut untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.
Pilihan Editor: Reaksi Dunia atas Pembantaian Terbaru Israel di Sekolah Gaza: Prihatin Hingga Mengutuk
ANADOLU