TEMPO Interaktif, Yerusalem - Polisi Israel mengatakan seorang pria bersenjata memasuki klub remaja gay di pusat Tel Aviv Sabtu malam dan menembaki ruang dalam klub yang menewaskan tiga orang dan mencederai 11 lainnya.
Juru bicara Kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan serangan itu kemungkinan besar merupakan serangan kriminal dan bukan serangan teror. Tel Aviv telah menjadi salah satu target militan Palestina di masa lalu.
Dia mengatakan pria itu memasuki lantai dasar dari Asosiasi Gay dan Lesbian Tel Aviv dan menembaki sebuah kelompok pendukung remaja gay.
Polisi kemudian menyisir wilayah itu untuk mencari pria yang menghilang dari lokasi kejadian, ujarnya. Jalan-jalan pun telah diblokir aparat keamanan.
Tim penyelamat mengatakan enam di antaranya mengalami luka berat.
"Ini adalah kejahatan kebenciaan, sebuah serangan yang telah direncanakan," kata seorang saksi Yaniv Weisman kepada TV Channel 10. Dia mengatakan Cafe Noir, klub yang berada di lantai dasar, merupakan klub yang populer bagi para kaum muda.
"Mereka yang terluka masih sangat muda," katanya.
Legislator Knesset gay Nitzan Horowitz mengatakan serangan itu merupakan serangan terbesar terhadap komunitas gay Israel. "Kami semua terkejut," ujarnya.
Para saksi mengatakan kepada media Israel bahwa pria itu menggunakan pakaian serba hitam dan menggambarkan lokasi kejadian sebagai lautan darah.
AP | ERWIN